REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menjamurnya pedagang kaki lima (PKL) di zona merah PKL, membuat Pemerintah Kota Bandung memutuskan untuk membentuk Satuan Tugas Khusus (Satgasus) PKL, yang dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna. Ema berencana menertibkan PKL yang tersebar di 54 titik di 13 kecamatan.
"Jangan sampai ada lagi alasan PKL tidak tahu kalau tempat mereka berjualan itu zona merah. Semua harus jelas penegasan dan penjelasan saat sosialisasi dilakukan," ujar Ema, Jumat (2/9/2022)
Kepala Satpol PP Kota Bandung Rasdian Setiadi mengungkapkan, dalam program jangka pendek, pihaknya akan melakukan pengawasan, pengendalian dan penertiban PKL di 54 titik yang tersebar se-Kota Bandung. Dia menjelaskan, berdasarkan Perda Nomor 4 Tahun 2011 tentang penataan dan penertiban PKL, terdapat wilayah yang dikategorikan sebagai zona merah PKL, yang hingga saat ini masih menjadi ladang jualan para pedagang liar.
Dalam waktu dekat, kata Rasdian, Satpol PP akan menertibkan puluhan PKL yang ada di kawasan Dalem Kaum dan Kepatihan dengan memindahkan ke tempat yang bebas dari zona merah PKL. Basement alun-alun, yang sejauh ini difungsikan sebagai tujuan relokasi PKL zona merah, kedepannya akan direvitalisasi dengan menggandeng OPD lain seperti Dinas Cipta Karya, Bina Marga dan Tata Ruang (Cipta Bintar) dan pihak swasta.
"Jadi di sini (Dalam Kaum dan Kepatihan) ada 61 PKL dengan variasi jualannya kebanyakan di aksesoris, nah nanti itu akan digeser ke basement Alun-alun. Termasuk PKL yang ada di Kepatihan kita arahkan ke Basement Kings," ujarnya.
"Laporan dari Kadis Cipta Bintar, nanti Oktober akan di desain ulang basement alun-alun itu seperti apa tenantnya, tendanya. Sehingga nanti kita melaksanakan penertiban itu ada solusinya," sambungnya.
Untuk puluhan titik PKL lainnya, dia mengaku, siap bekerjasama dengan tim Satgasus PKL untuk menata dan menertibkan kawasan zona merah agar bersih dari PKL. Tak hanya Dalam Kaum dan Kepatihan, sejumlah lokasi lain seperti Alun-alun, Monumen Perjuangan Rakyat (Monju), Gasibu, Tegalega, dan sekitar Jalan Peta juga akan ditangani dalam waktu dekat.
Pihaknya akan terus mendata para PKL ini yang semakin ke depan posisinya. Tiap Ahad sangat padat di lokasi-lokasi tersebut. Di Tegalega misalnya, ini juga terjadi penambahan PKL. "Di dalam penuh, di luar penuh," papar Asep.
Dikatannya, Sumur Bandung dan Ujungberung juga bisa jadi potensi ledakan PKL sewaktu-waktu. "Dulu di Regol juga begitu. Lalu, kami bersama Camat Regol membongkar lima titik PKL yang makin menjamur di sana," ucapnya.