Sabtu 03 Sep 2022 09:10 WIB

Ketua IAEA Rilis Laporan Kunjungan PLTN Zaporizhzhia Pekan Depan

IAEA khawatir kondisi fisik pembangkit, pasokan listrik ke fasilitas, dan staf.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Teguh Firmansyah
Direktur jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi.
Foto: AP Photo/Hiro Komae
Direktur jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi.

REPUBLIKA.CO.ID, ZAPORIZHZHIA -- Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi berharap menghasilkan laporan dari kunjungan ke Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia pada pekan depan. Dia mengatakan akan memberi pengarahan kepada Dewan Keamanan PBB pada Selasa (6/9).

"Segera setelah kami memiliki gambaran lengkap tentang situasi pada akhir akhir pekan, kurang lebih," ujar Grossi yang telah kembali ke Wina.

Baca Juga

Grossi menyatakan, tim IAEA yang dipimpinnya telah melihat yang mereka minta untuk dilihat secara keseluruhan. Dia menyatakan kekhawatiran besarnya adalah integritas fisik pembangkit, pasokan listrik ke fasilitas, dan situasi staf.

"Aktivitas dan operasi militer meningkat di bagian negara itu, dan ini sangat mengkhawatirkan saya. Jelas bahwa kemungkinan statistik dari lebih banyak kerusakan fisik hadir," ujar Grossi.

Grossi menyatakan, sebanyak enam ahli IAEA tetap berada di PLTN Zaporizhzhia dan akan ada kehadiran permanen sebanyak dua ahli di fasilitas tersebut dalam jangka waktu tidak ditentukan. "Perbedaan antara berada di sana dan tidak berada di sana seperti siang dan malam,” katanya.

Pabrik telah diduduki oleh pasukan Rusia tetapi dijalankan oleh Ukraina sejak hari-hari awal perang enam bulan lalu. Grossi mengatakan, ada "modus vivendi profesional" di lokasi tersebut. Dia mengatakan, sangat mengagumkan bagi para ahli Ukraina untuk terus bekerja dalam kondisi seperti ini.

"Ini bukan situasi yang mudah, ini adalah situasi yang menegangkan, ini bukan situasi yang ideal, ini adalah situasi yang dihadapi semua orang,” katanya.

Grossi mencatat bahwa penembakan dimulai pada Agustus. "Ini jelas merupakan tren yang lebih baru," ujarnya.

Kepala pengawas nuklir Ukraina Oleh Korikov mengatakan, para pejabat Ukraina ingin tindakan dan pernyataan yang lebih tegas dari inspektur IAEA. "Tapi mari kita tunggu sampai misi selesai," katanya,

Pihak berwenang lokal yang ditunjuk Rusia mengatakan pada Jumat, staf di pabrik itu menyalakan kembali reaktor utama hanya beberapa jam setelah penembakan sehari sebelumnya memaksanya untuk ditutup. Operator energi nuklir Ukraina Energoatom mengkonfirmasi di saluran Telegram, bahwa reaktor yang diaktifkan kembali telah dicolokkan kembali ke jaringan listrik.

Wali Kota Enerhodar yang didukung Istana Kremlin Aleksandr Volga mengatakan kepada kantor berita Interfax,  PLTN Zaporizhzhia itu sekarang memiliki dua reaktor yang berfungsi, dari total enam.

Rusia dan Ukraina saling menyalahkan atas penembakan yang menyebabkan penutupan sementara reaktor oleh sistem perlindungan daruratnya pada Kamis (1/9). Energoatom mengatakan, serangan itu merusak jalur catu daya cadangan yang digunakan untuk kebutuhan internal dan salah satu reaktor pembangkit yang tidak beroperasi dialihkan ke generator diesel. Dwina Agustin/ap

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement