Sabtu 03 Sep 2022 15:18 WIB

Kendalikan Inflasi, Gubernur Kalteng Minta Kepala Daerah Ambil Langkah Strategis

Gubernur Kalteng minta segera ada upaya dari wali kota dan bupati kendalikan inflasi

Gubernur Kalteng H. Sugianto Sabran menginstruksikan wali kota dan bupati se-Kalteng untuk mengambil langkah-langkah strategis dan konkret dalam mengantisipasi inflasi daerah.
Foto: Pemprov Kalteng
Gubernur Kalteng H. Sugianto Sabran menginstruksikan wali kota dan bupati se-Kalteng untuk mengambil langkah-langkah strategis dan konkret dalam mengantisipasi inflasi daerah.

REPUBLIKA.CO.ID, BUNTOK - Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H. Sugianto Sabran menginstruksikan wali kota dan bupati se-Kalteng untuk mengambil langkah-langkah strategis dan konkret dalam mengantisipasi inflasi daerah dan menjaga daya beli masyarakat. Hal tersebut disampaikan Sugianto Sabran seusai Rapat Kerja Gubernur Kalimantan Tengah dengan camat, lurah, kepala Desa, BPD, damang, kepala sekolah seluruh satuan pendidikan, dan pelaku UMKM se-Kabupaten Barito Selatan di Buntok,  Sabtu (3/9/2022).

Rapat kerja di Kabupaten Barito Selatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian kunjungan kerja gubernur ke DAS barito, khususnya Kabupaten Barito Selatan dan Kabupaten Barito Timur mulai 2 sampai dengan 4 September 2022. Secara khusus terkait inflasi daerah, Gubernur Sugianto Sabran meminta langkah serentak dan upaya nyata dari wali kota dan bupati se-Kalimantan Tengah untuk menghadapi dan menekan inflasi daerah.

Baca Juga

“Saya minta wali kota dan bupati untuk menugaskan satgas pangan melakukan operasi pasar, melaksanakan pasar murah, pasar penyeimbang, menindak dengan tegas  para penimbun bahan pangan,” tegasnya.

Ia juga menekankan gerakan dan upaya tersebut dimulai 5 September 2022 secara serentak. Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah akan memantau secara berkala implementasi dari arahan tersebut. 

photo
Gubernur Kalteng H. Sugianto Sabran menginstruksikan wali kota dan bupati se-Kalteng untuk mengambil langkah-langkah strategis dan konkret dalam mengantisipasi inflasi daerah. - (Pemprov Kalteng)

Sebagaimana diketahui meroketnya harga pangan dunia telah memicu inflasi tinggi di beberapa negara. Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Kalteng pada Juli 2022 tercatat sebesar 6,79% (YoY). Gubernur Kalteng telah menyampaikan kebijakan serta langkah-langkah yang dilakukan oleh Pemprov Kalteng dalam rangka menurunkan inflasi hingga di bawah lima persen sampai akhir tahun 2022 mendatang.

Langkah-langkah tersebut dipaparkan oleh Wakil Gubernur Kalteng H. Edy Pratowo saat mengikuti langsung Rapat Koordinasi (Rakor) terbatas Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP) dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Ruang Rapat Loka Kretagama, Gedung Ali Wardhana, Jakarta Pusat, Kamis (1/9/2022). Pemprov Kalteng menyampaikan upaya pengendalian inflasi dengan menggunakan strategi 4 K yakni keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi. 

Strategi 4K di Provinsi Kalimantan Tengah yaitu mitigasi dampak kebijakan likuiditas global dan peningkatan harga komoditas dunia terhadap inflasi dan daya beli masyarakat untuk menjaga keterjangkauan harga. Selanjutnya, menjaga inflasi kelompok bahan pangan bergejolak (volatile food) dalam kisaran 3,0-5,0 persen dengan menjaga ketersediaan pasokan, terutama menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), memperkuat koordinasi Pemerintah Pusat dan Daerah dalam pengendalian inflasi untuk menjaga kelancaran distribusi, serta memperkuat sinergi komunikasi kebijakan untuk mendukung pengelolaan ekspektasi inflasi masyarakat. 

H. Sugianto Sabran menyebut langkah-langkah menghadapi inflasi daerah bukan hanya dalam jangka panjang. Akan tetapi saat ini diperlukan pula langkah antisipasi jangka pendek seperti menyelenggarakan operasi pasar bawang merah dan cabai rawit, serta komoditas lainnya bekerja sama dengan Bulog, gerakan nasional pengendalian inflasi pangan yakni sakuyan (seribu) lombok se-Kalteng, pemberian subsidi biaya transportasi, serta penguatan komunikasi belanja bijak untuk menjaga masyarakat dan menahan perilaku konsumtif.

Andil inflasi sepanjang Januari hingga Juli 2022 disebabkan pangan (kelompok makanan, minuman, dan tembakau) karena beberapa faktor di antaranya pengaruh cuaca yang tidak menentu, serangan hama pada padi, serta kenaikan harga pupuk dan pakan ternak. Sementara pada non-pangan disebabkan karena adanya kenaikan harga minyak dunia.

Sehari sebelumnya Sekretaris Daerah H. Nuryakin memimpin  rapat Evaluasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terhadap Inflasi Kalteng Bulan Agustus tahun 2022, di Ruang Rapat Bajakah, Kantor Gubernur Kalteng, Jumat (2/9/2022). H. Nuryakin memaparkan inflasi/deflasi Kalteng Bulan Juli terhadap Agustus tahun 2022.

Inflasi tahun kalender 2022 yakni Juli 2022 terhadap Desember 2021 sebesar 4,71 persen. Sedangkan, inflasi tahun ke tahun yakni Juli 2022 terhadap Juli 2021 sebesar 6,79%. Inflasi tahun kalender 2022 yakni Agustus 2022 terhadap Desember 2021 sebesar 4,70 persen. Sedangkan, inflasi tahun ke tahun yakni Agustus 2022 terhadap Agustus 2021 sebesar 6,94%.

H. Sugianto Sabran akan terus melakukan upaya-upaya strategis bersama pemerintah kabupaten dan kota untuk mengendalikan inflasi. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah partisipasi masyarakat dan pelaku ekonomi. 

“Upaya-upaya pemerintah harus pula didukung partisipasi masyarakat secara aktif, berbelanja bijak, hindari perilaku konsumtif, serta mengubah pola pikir dalam pemberdayaan dan pemanfaatan lingkungan sekitar. Misalnya dengan menanam cabai di lahan atau pekarangan yang bisa dimanfaatkan. Hal ini setidaknya untuk pemenuhan  kebutuhan keluarga,” jelasnya. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement