Sabtu 03 Sep 2022 16:41 WIB

Reset Harga, SPBU Fatmawati Sementara tak Layani Pembeli BBM

SPBU Fatmawati sempat ditutup sementara sebelum beroperasi kembali melayani pembeli.

Konsumen mengatri untuk mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Green Energy Station Fatmawati, Jakarta, Rabu (1/9). Green Energy Station (GES) SPBU Berkonsep Ramah Lingkungan merupakan suatu layanan terintegrasi bagi konsumen di SPBU Pertamina dengan empat (4) konsep utama, yakni Green, Future, Digital, dan High Tier Fuel sebagai komitmen Pertamina dalam mendukung Grand Strategi Nasional yang telah ditetapkan Pemerintah khususnya pada program transisi energi dan operasional yang lebih ramah lingkungan. Prayogi/Republika
Foto: Prayogi/Republika.
Konsumen mengatri untuk mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Green Energy Station Fatmawati, Jakarta, Rabu (1/9). Green Energy Station (GES) SPBU Berkonsep Ramah Lingkungan merupakan suatu layanan terintegrasi bagi konsumen di SPBU Pertamina dengan empat (4) konsep utama, yakni Green, Future, Digital, dan High Tier Fuel sebagai komitmen Pertamina dalam mendukung Grand Strategi Nasional yang telah ditetapkan Pemerintah khususnya pada program transisi energi dan operasional yang lebih ramah lingkungan. Prayogi/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) kawasan Fatmawati berhenti beroperasi sementara, Sabtu (3/9/2022). Penutupan sementara ini dilakukan usai Presiden Jokowi mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Istana Merdeka, Jakarta.

Pada pukul 15.01 WIB, tiga petugas keamanan tampak memasang pembatas di jalan masuk agar kendaraan roda dua maupun empat tidak bisa masuk untuk mengisi BBM. Tak lama kemudian, banyak pembawa kendaraan roda dua maupun empat menanyakan mengapa SPBU ditutup.

Baca Juga

Selain itu, ada juga beberapa pembawa kendaraan yang mau menunggu selama beberapa menit di depan SPBU tersebut untuk segera dibuka. SPBU Fatmawati tampak sepi tanpa ada kendaraan yang masuk dan para petugas tampak beristirahat dekat pengisian BBM.

Berdasarkan keterangan di lokasi, pihak SPBU telah mengatur ulang (reset) pada papan harga yakni, Pertalite dari Rp 7.650 menjadi Rp 10.000 pada 15.22 WIB. Pada pukul 15.35 WIB, pembatas jalan kembali dibuka dan SPBU kembali beroperasi yang langsung dipenuhi kendaraan roda dua dan empat memasuki tempat itu.

Pemerintah menaikkan harga Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter, solar subsidi dari Rp 5.150 per liter jadi Rp 6.800 per liter, Pertamax nonsubsidi naik dari Rp 12.500 jadi Rp 14.500 per liter berlaku pada Sabtu 3 September 2022 pukul 14.30 WIB.

Menurut Menteri ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) Arifin Tasrif, pemerintah menyesuaikan harga BBM subsidi Pertalite menjadi Rp 10 ribu per liter dari sebelumnya Rp 7.650 per liter mulai Sabtu pukul 14.30 WIB.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement