Sabtu 03 Sep 2022 17:49 WIB

Penderita Omicron Punya Gejala Baru yang tak Ada di Varian Lain

Tanda ini telah dilaporkan oleh seorang pasien dengan omicron BA.5.

Rep: Santi Sopia/ Red: Qommarria Rostanti
Gejala baru Covid-19 varian omicron bisa menyerang mata. (ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
Gejala baru Covid-19 varian omicron bisa menyerang mata. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Strain omicron Covid-19 telah dikaitkan dengan gejala yang sedikit berbeda dari tiga tanda Covid-19 umumnya seperti batuk, demam, serta  kehilangan atau perubahan rasa dan bau. Menurut penelitian terbaru, kini sebuah gejala yang kurang dikenal tetapi signifikan dapat muncul di mata.

Bicara soal Covid-19, kemungkinan banyak orang berpikir bahwa gejala yang paling umum adalah batuk atau sakit tenggorokan. Sekarang gejala pada mata juga telah dikaitkan dengan faktor Covid-19 omicron.

Baca Juga

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal BMJ Open Ophthalmology, menemukan bahwa gejala Covid-19 juga bisa menyerang mata. Melihat 83 subjek, para peneliti menggunakan kuesioner terstruktur untuk mendapatkan data yang dilaporkan sendiri dari pasien positif Covid-19.

Menanyakan tentang frekuensi dan durasi tanda-tanda, tim peneliti berhasil memastikan tanda-tanda yang paling umum termasuk yang terjadi pada bagian mata. Gejala mata yang paling umum dialami oleh subjek penelitian adalah fotofobia. Itu seperti kondisi mata perih dan mata gatal.

Fotofobia terlihat di sebagian besar peserta. Secara tidak sadar, tanda ini menggambarkan kepekaan terhadap cahaya yang ditandai dengan ketidaknyamanan.

Tanda mata ini juga telah dilaporkan oleh seorang pasien dengan omicron BA.5 yang notabene strain dominan di Inggris dan di seluruh dunia. Melalui Twitter, dr Claire Taylor berbagi bahwa dia dan putranya tidak suka melihat cahaya terang saat berjuang melawan varian baru. Juga dikenal sebagai mata merah muda, konjungtivitis adalah peradangan pada konjungtiva, selaput tipis yang melapisi bagian dalam kelopak mata.

Dilansir dari Express, Sabtu (3/9/2022), penelitian ini mengamati seorang wanita berusia 29 tahun yang datang ke rumah sakit setempat pada Maret 2020.Wanita itu memiliki gejala pernapasan minimal tetapi menderita kasus konjungtivitis yang parah.

Namun, penelitian BMJ menjelaskan bahwa konjungtivitis tidak mencapai signifikansi seperti sakit mata. “Istilah konjungtivitis terlalu luas dan harus digunakan dengan hati-hati," kata penelitian tersebut.

Selain mata, bagian tubuh lainnya juga bisa terkena sehingga memicu berbagai gejala Covid. Menurut NHS, daftar lengkap tanda-tanda tersebut meliputi suhu tubuh tinggi atau menggigil (meriang), batuk dan terus menerus, kehilangan atau perubahan pada indra penciuman atau perasa, sesak napas, merasa lelah atau lesu, tubuh yang sakit, sakit kepala, sakit tenggorokan, hidung tersumbat atau berair, kehilangan selera makan, diare, dan merasa sakit atau sedang sakit.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement