Ahad 04 Sep 2022 00:17 WIB

Sudah 50 Ribu Kendaraan Daftar BBM Bersubsidi di Kalimantan

Pertamina menyediakan tiga cara mendaftar menjadi pembeli BBM bersubsidi.

Membeli Pertalite dan solar bersubsidi menggunakan aplikasi MyPertamina. Sudah 50 Ribu Kendaraan Daftar BBM Bersubsidi di Kalimantan
Foto: Tim Infografis Republika.co.id
Membeli Pertalite dan solar bersubsidi menggunakan aplikasi MyPertamina. Sudah 50 Ribu Kendaraan Daftar BBM Bersubsidi di Kalimantan

REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Jumlah kendaraan yang sudah mendaftar Program Subsidi Tepat Pertamina sampai dengan Selasa (30/8/2022) sudah mencapai 50 ribu kendaraan untuk Regional Kalimantan.

Humas PT Pertamina Patra Niaga Susanto Satria mengatakan siapa saja yang membeli dan menggunakan bahan bakar bersubsidi terdata dengan jelas. "Penyaluran BBM Bersubsidi menjadi lebih tepat sasaran," kata Satria, Sabtu (3/9/2022).

Baca Juga

Data ini diyakini akan membuat penyaluran BBM bersubsidi lebih efektif dan efisien. Begitu pula pengadaan atau jumlah yang harus diproduksi oleh Pertamina.

Pertamina menyediakan tiga cara untuk mendaftar menjadi pembeli bahan bakar bersubsidi, dalam hal ini terutama solar. Masyarakat bisa mendaftar melalui laman subsiditepat.mypertamina.id, lewat aplikasi MyPertamina, atau langsung ke tempat pendaftaran yang ada di SPBU.

Syarat pendaftaran adalah lunas pajak-pajak kendaraan alias memiliki Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) yang masih berlaku, KTP pemilik kendaraan, dan foto dari kendaraan tampak depan dan samping. Setelah itu, ada masa untuk verifikasi atas kendaraan tersebut. 

Bagi kendaraan yang lolos verifikasi akan mendapatkan fuel card atau kartu khusus untuk membeli BBM Bersubsidi. Tanpa fuel card ini, kendaraan disilakan mengisi BBM non-subsidi.

"Dengan begitu kita mencegah yang tidak berhak turut menikmati subsidi ini," kata Satria.

Mobil-mobil yang dioperasikan tambang batubara atau perusahaan perkebunan kelapa sawit, misalnya, bukan kendaraan yang berhak atas subsidi BBM. Karena itu bila ke SPBU, harus antre di bagian Dexlite atau Pertadex. Kalau pun antre di bagian solar, akan ditolak petugas dan disilakan masuk antrean Dexlite atau Pertadex.

Pada kesempatan ini juga Satria mengingatkan agar masyarakat tidak melakukan penimbunan BBM, apalagi BBM bersubsidi tanpa izin. "Karena itu perbuatan pidana, dapat membuat pelakunya berurusan dengan aparat hukum," kata Satria.

Dalam kesempatan terpisah, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati memastikan ketersediaan (stok) BBM Subsidi di seluruh SPBU di Indonesia dalam posisi aman pascapenyesuaian harga oleh pemerintah. Ia merincikan ketersediaan stok BBM subsidi jenis Pertalite cukup untuk 18 hari dan solar untuk 20 hari, sementara kedua jenis BBM tersebut terus diproduksi. Pertamina juga memastikan seluruh kilang beroperasi secara penuh. 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement