REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Lebih dari 200 masjid di berbagai wilayah Inggris akan terbuka untuk umum. Kegiatan bertajuk Visit My Mosque yang diselenggarakan oleh Muslim of Council of Britain (MCB) akan menjadi hari masjid terbuka paling besar di Inggris.
"(Melalui Visit My Mosque) orang-orang akan bisa melihat apa yang terjadi di dalam masjid dan mengajukan pertanyaan," jelas Yasmin Surti dari Federation of Muslim Organisations (FMO) Leicestershire, seperti dilansir BBC, Sabtu (3/9/2022).
Visit My Mosque pada dasarnya merupakan kegiatan tahunan yang telah berlangsung di Inggris selama tujuh tahun. Namun di masa pandemi, kegiatan Visit My Mosque hanya bisa berlangsung secara daring. Oleh karena itu, Visit My Mosque yang akan digelar pada pekan ini akan menjadi kegiatan tatap muka pertama sejak pandemi.
"Ini merupakan acara untuk keluarga, jadi anak-anak boleh datang, dan biasanya akan ada serangkaian aktivitas dan penyegaran," ujar Surti.
Menurut Surti, kegiatan membuka masjid untuk publik merupakan salah satu upaya untuk membantu masyarakat lebih memahami Islam. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat menutup celah yang ada antara komunitas Muslim dan masyarakat umum.
Di Leicester dan Leicestershire, ada sejumlah masjid yang berpartisipasi dan dapat dikunjungi oleh masyarakat umum. Sebagian dari masjid tersebut adalah Masjid Umar di Evington Road, Masjid Al-Husayn di Duxbury Road, Masjid Quba di Tichbourne Street, Leicester Turkish Education Centre di Saffron Lane, Masjid Al-Ameen di Sandhurst Street, Masjid Al-Quba di Brunswick Street, As-Salaam Trust di Thurncourt Road, dan Masjid Bhukari di Loughborough Road.
Sekretaris Jenderal Muslim Council of Britain, Zara Mohammed, mengungkapkan bahwa Visit My Mosque akan terus melibatkan masjid-masjid di berbagai area Inggris untuk membuka pintu mereka kepada komunitas lokal. Kegiatan tahunan ini diharapkan dapat memberi ruang bagi komunitas Muslim dan komunitas lokal untuk berbincang dan berdiskusi sehingga bisa saling memahami dan menjalin persahabatan.
"Dan juga membantu menjawab kesalahpahaman mengenai Islam dan Muslim," ujar Mohammed.
Ikuti Whatsapp Channel Republika