Sabtu 03 Sep 2022 21:32 WIB

Boy Rafli: Dakwah Itu Serukan Kebaikan, Bukan Timbulkan Kemarahan

Boy Rafli Amar mengajak umat Islam untuk dakwahkan Islam wasatiyah

Red: Nashih Nashrullah
Kepala BNPT Komjen Pol  Dr  Boy Rafli Amar, mengajak umat Islam untuk dakwahkan Islam wasatiyah
Foto: Dok BNPT
Kepala BNPT Komjen Pol Dr Boy Rafli Amar, mengajak umat Islam untuk dakwahkan Islam wasatiyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA : Konsep dakwah seharusnya menyerukan manusia menuju kebaikan, bukan justru mendorong kemarahan dan memecah belah umat. 

 Dengan menyerukan kebaikan akan muncul  umat dengan karakter bijak, sabar dan lembut. 

Baca Juga

Kepala BNPT Komjen Pol Dr Boy Rafli Amar, MH menyatakan hal tersebut saat menjadi  salah satu panelis pada kegiatan Rakorbidnas Bidang Agama dan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Mukernas Baitul Muslimin Indonesia.  

Kegiatan bertema “Moderasi Beragama Perkuat Persatuan Bangsa” berlangsung Sabtu (3/9/2022) di Jakarta. 

“Konsep dakwah seharusnya mengajak, menyeru dan mengarahkan manusia menuju jalan yang lebih baik dengan beragam metode bukan memecah belah umat, dan menimbulkan kemarahan,” kata Boy Rafli. 

Kepala BNPT mengajak peserta untuk menyuarakan Islam wasatiyah, yaitu menjalankan kehidupan dengan bijak, sabar dan lembut. 

“Mohon suarakan Islam Wasathiyah dengn bersikap rasional, sadar dan bijak, memperhatikan pluralitas, sabar dan lembut, semangat dan memiliki ilmu pengetahuan yang cukup,” jelasnya. 

Boy menegaskan narasi propaganda yang berefek pada pemecah belah bangsa semestinya tidak direspons masyarakat. Narasi propaganda akan menjauhkan umat dari kehidupan yang tenang dan damai.  Padahal setiap manusia menginginkan suasana yang tenang dan damai. 

“Mari kita lindungi negeri dengan berkomitmen meneguhkan diri untuk terhindar dari narasi - narasi propaganda yang memecah belah,” tegas Boy Rafli. 

Sementara itu Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi, Djarot Saiful Hidayat, mengajak Baitul Muslimin agar dapat mengarahkan anggotanya melalukan pembangunan rohani melalui kegiatan keagamaan, dan penguatan kewaspadaan nasional. 

“Mari kita lakukan pembangunan rohani melalui kegiatan keagamaan, dan penguatan kewaspadaan nasional,” ujarnya.    

 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
لَا يُؤَاخِذُكُمُ اللّٰهُ بِاللَّغْوِ فِيْٓ اَيْمَانِكُمْ وَلٰكِنْ يُّؤَاخِذُكُمْ بِمَا عَقَّدْتُّمُ الْاَيْمَانَۚ فَكَفَّارَتُهٗٓ اِطْعَامُ عَشَرَةِ مَسٰكِيْنَ مِنْ اَوْسَطِ مَا تُطْعِمُوْنَ اَهْلِيْكُمْ اَوْ كِسْوَتُهُمْ اَوْ تَحْرِيْرُ رَقَبَةٍ ۗفَمَنْ لَّمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلٰثَةِ اَيَّامٍ ۗذٰلِكَ كَفَّارَةُ اَيْمَانِكُمْ اِذَا حَلَفْتُمْ ۗوَاحْفَظُوْٓا اَيْمَانَكُمْ ۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اٰيٰتِهٖ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak disengaja (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja, maka kafaratnya (denda pelanggaran sumpah) ialah memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi mereka pakaian atau memerdekakan seorang hamba sahaya. Barangsiapa tidak mampu melakukannya, maka (kafaratnya) berpuasalah tiga hari. Itulah kafarat sumpah-sumpahmu apabila kamu bersumpah. Dan jagalah sumpahmu. Demikianlah Allah menerangkan hukum-hukum-Nya kepadamu agar kamu bersyukur (kepada-Nya).

(QS. Al-Ma'idah ayat 89)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement