Sabtu 03 Sep 2022 22:45 WIB

Rumah Penerima Bansos di Mukomuko akan Ditempeli Stiker

Pemasangan stiker di rumah penerima bansos diserahkan ke pemerintah desa.

Red: Nur Aini
Warga antre menunggu saat penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) ilustrasi
Foto: Antara/Ardiansyah
Warga antre menunggu saat penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MUKOMUKO -- Dinas Sosial Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, meminta bantuan pemerintah desa untuk memasang stiker penanda di rumah warga miskin yang menerima bantuan sosial dari pemerintah pusat.

"Kita minta desa bisa bantu pemasangan karena untuk pemasangan butuh biaya, untuk itu pihak desa menganggarkan dana walaupun sedikit," kata Kabid Rehabilitasi Perlindungan Jaminan Sosial Dinas Sosial Kabupaten Mukomuko Eli Susbenti, di Mukomuko, Sabtu (3/9/2022).

Baca Juga

Dinas Sosial Kabupaten Mukomuko tahun 2020 mendapatkan alokasi dana untuk kegiatan pemasangan stiker penanda di 1.000 rumah warga yang menerima bantuan sosial berupa PKH dan bantuan pangan nontunai. Kemudian tahun 2021 hingga 2022 Dinas Sosial setempat tidak lagi mendapatkan alokasi dana untuk kegiatan pemasangan stiker penanda di rumah warga yang menerima bantuan sosial.

Ia menyatakan, meskipun instansinya tidak ada anggaran untuk memasang stiker di rumah warga yang menerima bansos, namun program tersebut dilanjutkan oleh pemerintah desa. Ia mengatakan, saat ini pemasangan stiker di rumah penerima bansos diserahkan ke pemerintah desa.

Ia menyebutkan, sejak beberapa hari terakhir aparat pemerintah desa di Kecamatan Penarik memasang stiker penanda di 63 rumah keluarga penerima manfaat bantuan sosial. Ia berharap, semua rumah warga yang menerima bantuan sosial di daerah ini terpasang stiker penanda agar penyaluran bantuan sosial tepat sasaran.

Sementara itu, ia menyebutkan, sebanyak 12.734 keluarga miskin di daerah ini yang menerima BSS triwulan III tahun ini, berkurang dibandingkan triwulan II sebanyak 13.678 keluarga dan triwulan I 13.917 keluarga. Ia mengatakan, jumlah penerima BSS setiap triwulan atau tiga bulan berkurang selain keluarga penerima manfaat tergolong ekonomi kaya, dan ada yang mengundurkan diri sebagai penerima Bantuan Sosial Sembako (BSS).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement