REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengkhawatirkan, imbas kenaikan harga BBM pada sejumlah harga komoditas pangan. Hal ini merujuk pada kebutuhan pangan Kota Bandung yang hingga saat ini masih sangat bergantung dari wilayah lain.
“Kalau dampak dari kenaikan BBM itu pasti karena biaya transport naik mungkin berpotensi mendongkrak kenaikan harga komoditas pangan,” kata Yana saat ditemui di Balai Kota Bandung.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung Elly Wasliah mengatakan, Pemerintah Kota Bandung akan mengkaji dan melakukan penghitungan untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari kenaikan harga BBM pada harga komoditas pangan. Elly berharap kenaikan yang ditimbulkan tidak terlalu tinggi.
“Kita nanti akan melakukan perhitungan, karena kita kan belum tau dampak kenaikan harga BBM ini pada harga pangan ya, misalnya ongkos kirim dari wilayah produsen ke kita sebagai konsumen. Ya semoga kenaikannya tidak terlalu signifikan ya,” kata Elly saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (4/9/2022).
Baca juga : Subsidi BBM dalam Pandangan Islam
“Saya belum bisa berkomentar terlalu banyak karena kita ingin lihat dulu sejauh mana dampak dari kenaikan BBM ini terhadap harga pangan di Kota Bandung. Kita lihat nanti,” imbuhnya.
Dia juga memastikan bahwa Pemerintah Kota Bandung akan melakukan upaya penanggulangan jika kenaikan BBM ini membawa imbas signifikan pada harga pangan pokok. “Yang jelas Pemkot Bandung akan hadir jika memang ada kenaikan-kenaikan harga yang signifikan. Makanya saya tidak terlalu mau dulu banyak berkomentar, nanti lihat dulu perkembangan harga pangan setelah kenaikan BBM,” sambungnya.
Terkait perkembangan harga komoditas pokok, terutama telur yang sebelumnya sempat melambung cukup tinggi, Elly melaporkan terjadinya penurunan harga. Harga telur yang dalam beberapa hari terakhir bertengger di harga Rp 32 ribu hingga Rp 33 ribu per kilogram, kini terpantau turun menjadi Rp 30 ribu per kilogram.
“Telur sudah turun, Kamis kemarin kita sudah ke pasar dan harga telur hampir di semua pasar sudah turun, meskipun belum kembali ke harga normal,” kata Elly.
“Sekarang sudah Rp 30 ribu per kilo, sudah turun Rp 2.000 hingga 3.000. Jadi ada yang sudah di bawah Rp 30 ribu ada yang masih Rp 30 ribu. Tapi yang jelas sudah ada penurunan harga, karena janjinya juga dua minggu turun oleh Presiden maupun Mendag,” sambungnya.
Baca juga : Pemerintah Resmi Naikkan Harga BBM, Warga: Kecewa