Ahad 04 Sep 2022 13:05 WIB

Memuliakan Guru

Memuliakan guru adalah  faktor penentu kesuksesan belajar.

Red: Irwan Kelana
Sejumlah siswa di Papua, mengampanyekan gerakan menghormati guru.
Foto: dok pri
Sejumlah siswa di Papua, mengampanyekan gerakan menghormati guru.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh  Syamsul Yakin

Menurut Syaikh al-Zarnuji dalam kitab Taklim Muta'allim,  salah satu cara memuliakan ilmu adalah memuliakan guru. Soal memuliakan guru,  Syaikh al-Zarnuji mengutip perkataan Ali bin Abi Thalib yang ekstrem, "Aku jadi hamba orang yang mengajariku ilmu kendati satu huruf. Jika dia mau dia boleh menjualku (jadi budak), memerdekakanku, atau tetap aku dijadikan sebagai budaknya."

Cara Ali memuliakan guru, sebenarnya berbasis argumen sabda Nabi, "Barangsiapa mengajarkan satu ayat dari Alquran kepada seseorang, maka orang itu menjadi budaknya." (HR  Thabrani).

Di dalam Taklim Muta'allim setidaknya ada dua kisah menarik terkait memuliakan guru. Pertama,  Syaikhul Islam Burhanuddin bercerita bahwa ada seorang ulama besar dari Bukhara yang sedang duduk mengikuti pengajian di  satu majelis. Di tengah pengajian itu, dia terkadang berdiri. Kontan hal itu membuat jamaah lain menanyakannya. Tak dinyana, ia menjawab, "Sungguh anak guruku sedang bermain bersama anak-anak lain di halaman, terkadang anak guruku mendekat ke pintu masjid. Oleh karena itu, setiap kali aku melihatnya, aku berdiri untuk memuliakan guruku."