Ahad 04 Sep 2022 16:06 WIB

Waroeng Steak & Shake Targetkan Omzet Rp 1 Triliun

Sampai pertengahan tahun omzet sekitar Rp 400 miliar,

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Gita Amanda
 Pemotongan tumpeng dalam Milad 22 Waroeng Steak & Shake di Kantor PT Waroeng Steak & Shake, Ahad (4/9).
Foto: Waroeng Steak & Shake
Pemotongan tumpeng dalam Milad 22 Waroeng Steak & Shake di Kantor PT Waroeng Steak & Shake, Ahad (4/9).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Waroeng Steak & Shake menargetkan omzet sebesar Rp 1 Triliun di 2022 ini. Founder Waroeng Steak & Shake, Jody Broto Suseno, mengatakan pihaknya optimistis target tersebut dapat tercapai hingga akhir 2022.

"Sampai pertengahan tahun (omzet) sekitar Rp 400 miliar, akhir tahun ini mudah-mudahan bisa Rp 800 miliar, tapi kita optimistis bisa Rp 1 triliun," kata Jody dalam Milad 22 Waroeng Steak & Shake dan Penyerahan Rekor Muri di Kantor PT Waroeng Steak & Shake, Kabupaten Sleman, DIY, Ahad (4/9/2022).

Jody menyebut, tahun lalu omzet yang didapat Waroeng Steak & Shake mencapai Rp 600 miliar. Total outlet Waroeng Steak & Shake yang tersebar di seluruh Indonesia sendiri mencapai 97 outlet.

Pihaknya akan terus menambah outlet lainnya dan tahun ini ditargetkan berdiri 100 outlet. "Waroeng Steak & Shake sudah hampir 100 cabang, target Insya Allah bisa menambah ratusan, kalau bisa ribuan cabang. Semua bisa dicapai kalau kita bisa profesional," ujar Jody.

photo
Pemotongan tumpeng dalam Milad 22 Waroeng Steak & Shake di Kantor PT Waroeng Steak & Shake, Ahad (4/9).// Dok: Silvy Dian Setiawan. - (Waroeng Steak & Shake)

Marketing Manager Waroeng Steak & Shake, Darmoto mengatakan, saat ini omzet yang didapat sudah cukup tinggi. Setidaknya, omzet sudah sekitar 70 persen yang didapat dari target.

"Target Rp 1 triliun, jika nanti tercapai alhamdulillah. Kalau belum (tercapai) itu menjadi semangat kami, karena kedepan kita orientasinya untuk lebih meningkatkan profit lagi. Rp 1 triliun itu jadi doa dan jadi semangat kita," kata Darmoto.

Pihaknya juga menargetkan untuk semakin dikenal di dunia internasional. Bahkan, ada rencana untuk menambah outlet di luar  negeri.

"Ada target kedepan untuk membuka di luar negeri, tapi kita matangkan dari sisi sistem. Karena biaya tenaga kerja disana itu jauh lebih besar dua sampai tiga kali lipat dari sini (Indonesia), benar-benar kita harus hitung," ujarnya.

Darmoto menjelaskan, selama Waroeng Steak & Shake pernah mengalami kesulitan akibat terdampak pandemi Covid-19. Namun, hal tersebut tidak berlangsung lama dikarenakan dilakukannya inovasi-inovasi dan efisiensi.

"Kami hanya menjalani jatuhnya pandemi lima bulan, kemudian bangkit lagi. Malah justru di pandemi kita bisa buka cabang, alhamdulillah cash flow kita aman," jelas Darmoto.

Di usia yang sudah 22 tahun ini, ia berharap Waroeng Steak & Shake dapat semakin berkembang. Selain itu, brand ini juga semakin dikenal tidak hanya di Indonesia, namun hingga dunia internasional. "Saat ini kita sudah punya sekitar 1.700 karyawan di seluruh Indonesia," tambahnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement