REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor mengatakan, ada banyak pekerja migran Indonesia (PMI) yang dipulangkan ke Indonesia karena tidak lolos dalam pemeriksaan kesehatan, terutama Tuberkulosis (TBC). Karena itu, pihaknya akan memprioritaskan penganan TBC bagi PMI.
"Kita ingin seluruh PMI selalu mendapatkan prioritas pemeriksaan kesehatan TBC," kata Afriansyah Noor dalam siaran persnya, Ahad (4/9/2022).
Dia pun mengajak Kemenko PMK dan Kemenkes untuk turut serta mengingatkan Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) agar memberikan perhatian penuh kepada PMI yang akan berangkat ke luar negeri. Dengan begitu, PMI yang berangkat benar-benar sehat sehingga tidak dipulangkan kembali ke Indonesia.
"Saya mengingatkan kepada seluruh P3MI untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan, termasuk pemeriksaan TBC kepada para PMI," ucapnya.
Terpisah, Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah menyebut, sebagai anggota tim percepatan penanggulangan TBC, pihaknya berkomitmen dan bertanggung jawab melaksanakan strategi nasional eliminasi TBC. Khususnya strategi kedua, yakni peningkatan akses pelayanan kesehatan bermutu dan berpihak kepada pasien.
Ia menghimbau semua stakeholder ketenagakerjaan, khususnya dunia usaha, perusahaan, serikat pekerja dan para pekerja untuk terus meningkatkan komitmen serta kepeduliannya dalam mengeliminasi TBC di tempat kerja.
"Jangan biarkan TBC menghambat produktivitas, semangat kolaborasi untuk akselerasi eliminasi TBC dilakukan melalui proteksi, TBC bisa disembuhkan dan kita bisa kembali produktif," ucap Ida.