REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di negeri Habasyah terdapat seorang raja yang tidak pernah menzalimi seorang pun yang ada di bawah kekuasaannya. Nabi Muhammad SAW menyampaikan perkataan tersebut ketika memerintahkan para sahabat yang ditindak oleh orang-orang kafir Quraisy untuk hijrah ke Habasyah.
Kedatangan mereka pun disambut oleh Raja Habasyah yang dijuluki An-Najasyi. Raja ini memuliakan kaum Muslimin yang datang berhijrah ke negerinya. Hal ini sebagaimana dikutip dari 'Tokoh-tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah' karya Syaikh Muhammad Sa'id Mursi, terbitan Pustaka Al-Kautsar.
Ketika orang-orang kafir Quraisy mengirim utusan untuk menjemput paksa kaum Muslimin, An-Najasyi menolak menyerahkannya. Walaupun, kelompok kafir Quraisy mengiming-imingi dengan pemberian sebuah hadiah.
An-Najasyi bernama lengkap Ashhamah bin Abjar Al-Habasyi. Ayahnya dibunuh oleh para pemimpin negeri Habasyah, lantaran perebutan tahta. Ini karena ayahnya tidak memiliki anak kecuali An-Najasyi kecil. Saat itu para pemimpin Habasyah berkeinginan untuk membunuh An-Najasyi agar nantinya tidak menjadi raja.
An-Najasyi atau Ashhamah pun berkeinginan untuk membalas atas kematian ayahnya. Namun, dicegah oleh pamannya. Hingga kemudian Ashhamah diasingkan oleh para petinggi Habasyah. Kemudian suasana duka menyelimuti Habasyah karena paman Ashhamah meninggal dunia.
Setelah itu, kelompok dari daerah lain hendak menyerang dan menyerbu Habasyah. Rakyat Habasyah pun ketakutan dan mereka berkeinginan untuk memilih seorang raja tetapi sayangnya tidak ada yang pantas menjadi raja, kecuali Ashhamah yang kelak dijuluki An-Najasyi.
Ashhamah dianggap memiliki kemampuan untuk meneruskan kerajaan. Lalu rakyat Habasyah memutuskan untuk menjemput Ashhamah dan menobatkannya sebagai raja. Semasa kepemimpinannya, Habasyah adalah negeri yang memiliki pemimpin adil dan bijaksana.
Surah Al-Maidah ayat 82-83 diturunkan ketika An-Najasyi, yang beragama Nasrani, mencucurkan air mata saat mendengar bacaan Surah Maryam yang dibaca oleh Ja'far bin Abi Thalib. Rasulullah SAW pun pernah berdoa untuk An-Najasyi, "Ya Allah, berilah ampunan untuk An-Najasyi." Umat Muslim saat itu mengamini doa tersebut.