Senin 05 Sep 2022 08:22 WIB

Donald Trump Puji Xi Jinping karena Pimpin China dengan 'Tangan Besi'

Trump menilai, Xi pintar karena memerintah China dengan tangan besi.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memuji kepemimpinan Presiden China Xi Jinping. Trump menilai, Xi “pintar” karena memerintah Negeri Tirai Bambu dengan tangan besi.
Foto: AP Photo/Andrew Harnik
Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memuji kepemimpinan Presiden China Xi Jinping. Trump menilai, Xi “pintar” karena memerintah Negeri Tirai Bambu dengan tangan besi.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memuji kepemimpinan Presiden China Xi Jinping. Trump menilai, Xi “pintar” karena memerintah Negeri Tirai Bambu dengan tangan besi.

“Dia (Xi Jinping) memerintah dengan tangan besi. 1,5 miliar orang. Ya, saya akan mengatakan dia pintar,” kata Trump saat menghadiri acara kampanye Partai Republik di Pennsylvania, Sabtu (3/9/2022) lalu.

Trump mengungkapkan, saat masih menjabat Presiden AS dan melakukan kunjungan ke China, dia menyebut Xi sebagai “raja”. “Dia (Xi Jinping) berkata, ‘Tapi saya bukan raja’. Saya berkata, ‘Bagi saya Anda adalah presiden seumur hidup’,” ucap Trump.

Dalam pidatonya di Pennsylvania, Trump turut menyebut Presiden AS Joe Biden sebagai musuh negara. Pernyataannya itu merupakan respons setelah Biden mengatakan bawah Partai Republik mewakili ekstremisme yang mengancam fondasi Negeri Paman Sam.“Dia (Biden) musuh negara. Anda ingin tahu kebenarannya, musuh negara adalah dia,” kata Trump.

Trump menyoroti pernyataan Biden yang menyebut para pendukung gagasan “Make America Great Again (MAGA)” dan simpatisan Partai Republik berusaha merongrong demokrasi AS. “Partai Republik dalam gerakan MAGA bukanlah orang-orang yang mencoba merusak demokrasi kita,” ujar Trump dalam pidatonya.

Sebagai tokoh yang mencetuskan gagasan MAGA, Trump menekankan bahwa Partai Republik berusaha menyelamatkan demokrasi AS. “Bahaya demokrasi datang dari kiri radikal, bukan dari kanan,” ucapnya.

Pidato Trump di Pennsylvania digelar menjelang pemilu sela yang dijadwalkan digelar pada November mendatang. Itu merupakan penampilan publik pertama Trump sejak kediamannya di Florida digeledah FBI menyusul dugaan adanya dokumen negara yang tak dikembalikan Trump ketika masa jabatannya sebagai presiden berakhir. Hasil pemilu sela bisa menentukan apakah pemerintahan Biden akan kehilangan kendali atas kedua majelis di Kongres AS atau tidak.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement