REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN – Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier menyambut kunjungan Presiden Israel Isaac Herzog ke negaranya, Ahad (4/9/2022). Steinmeier berharap lawatan itu dapat mempererat hubungan bilateral keduanya.
“Kunjungan Presiden Israel ke Jerman selalu menjadi sesuatu yang istimewa, terutama jika itu adalah kunjungan kenegaraan. Merupakan suatu kesenangan dan kehormatan untuk menyambut Anda,” kata Steinmeier kepada Herzog dalam acara jamuan makan malam yang digelar di istana kepresidenan Schloss Bellevue di Berlin, dilaporkan laman Israel National News.
Steinmeier mengungkapkan, semua pihak mengetahui bahwa penjalinan hubungan erat antara Jerman dan Israel bukan perkara sederhana. Hal itu tak terlepas dari tindakan bengis yang dilakukan Nazi Jerman kepada orang-orang Yahudi pada masa Perang Dunia II. “Siapa yang bisa membayangkan saat itu persahabatan yang mendalam (antara Jerman-Israel) akan berkembang?” ucapnya.
Dia menekankan, masyarakat Jerman memiliki kewajiban mengingat luka sejarah pada era Perang Dunia II. “Negara saya memikul tanggung jawab atas kejahatan terhadap kemanusiaan selama Holocaust (pembantaian Yahudi oleh Nazi), tanggung jawab yang tidak akan pernah berlalu. Ingatan tentang apa yang terjadi serta apa yang mungkin terjadi harus menjadi tanda peringatan bagi kita, untuk masa kini dan masa depan, agar hal seperti itu tidak terulang kembali. Tidak akan lagi! Demokrasi kami, Republik Federal Jerman, didasarkan pada komitmen ini,” tutur Steinmeier.
Sementara itu, Isaac Herzog turut menyampaikan bahwa luka sejarah yang dialami orang-orang Yahudi pada masa Perang Dunia II memang tidak akan hilang. “Saya selalu tergerak oleh beban sejarah di sini, di jantung kota Berlin, terutama hari ini, sebagai seorang pemimpin Yahudi dan Israel, seorang tamu dari kepala negara Jerman. Seperti yang saya katakan dalam pertemuan kami beberapa jam yang lalu, bekas luka sejarah tidak hilang, melainkan membentuk dan membangun kami. Kami bekerja atas nama masa lalu, demi masa depan,” ucapnya.
Herzog memuji komitmen yang disampaikan Steinmeier tentang penguatan hubungan bilateral Jerman-Israel. “Tuan Presiden, saya berterima kasih dari lubuk hati saya yang paling dalam atas persahabatan kita selama bertahun-tahun dan atas persahabatan sejati Anda dengan Negara Israel serta orang-orang Yahudi. Istri saya Michal dan saya menganggap Anda dan istri Anda teman pribadi serta teman sejati Negara Israel, warga Israel, dan orang-orang Yahudi,” katanya.
Menurut Herzog, Steinmeier telah memimpin aliansi kuat antara Jerman dan Israel. “Aliansi yang mengakui masa lalu dan berkomitmen memperingatinya serta memetik pelajarannya, sementara pada saat yang sama bercita-cita dan memajukan masa depan harapan, memperbaiki, serta tumbuh untuk kita dan generasi muda di kedua negara,” ucapnya.