Senin 05 Sep 2022 11:09 WIB

Festival Kembang Api di Jepang Kembali Digelar Pascapandemi

Festival kembang api sempat ditiadakan selama tiga tahun akibat pandemi Covid-19

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Festival kembang api di sejumlah wilayah Jepang kembali digelar pascapandemi pada Ahad (4/9/2022) malam. Ilustrasi.
Foto: AP/AP
Festival kembang api di sejumlah wilayah Jepang kembali digelar pascapandemi pada Ahad (4/9/2022) malam. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, CHIGASAKI - Festival kembang api di sejumlah wilayah Jepang kembali digelar pascapandemi pada Ahad (4/9/2022) malam. Salah satunya di Kota Chigasaki, Prefektur Kanagawa.

Ribuan pengunjung berduyun-duyun menuju lokasi acara di Southern Beach, Chigasaki sejak sore hingga jelang pertunjukan dimulai. Rita, salah satu pengunjung warga negara Indonesia (WNI) asal Indramayu, Jawa Barat mengaku antusias melihat kembang api bersama keluarganya setelah sempat ditiadakan selama tiga tahun akibat pandemi Covid-19.

Baca Juga

"Karena kemarin-kemarin masih pandemi, sekarang ada kembang api lagi. Jadi kepingin lihat," kata WNI yang sudah tinggal di Negeri Sakura itu selama empat tahun.

Setelah melihat pertunjukan kembang api, Rita mengaku senang karena meskipun sebentar kembang api yang ditampilkan sangat bagus. "Senang banget dan bagus," ujarnya.

Pertunjukan kembang api kali ini memang tidak berdurasi panjang dan tidak sebanyak tahun-tahun sebelumnya sebelum pandemi. Menurut data Chigasaki Tourist Navigator, kembang api yang diledakkan berjumlah 500 buah dengan durasi selama 15 menit, mulai pukul 19.00-19.15 waktu setempat.

Hal itu berbeda dengan gelaran sebelum pandemi yang biasanya meledakkan sebanyak 3.000 buah dengan durasi selama 30 menit. Kendati demikian, kembang api yang ditampilkan cukup beragam baik itu dari segi warna cahaya yang muncul maupun dari bentuknya.

Sontak pengunjung pun ikut bersorak saat cahaya kembang api meluncur, meledak di udara, dan menghiasi langit di musim panas yang cerah. Pengunjung yang datang pun dari berbagai rentang usia, mulai dari anak-anak hingga lansia. Banyak juga di antara mereka yang mengenakan pakaian tradisional Jepang yakni yukata, seperti kimono tetapi dikenakan pada musim panas.

Tidak hanya di Chigasaki, pertunjukan kembang api pun kembali digelar di beberapa kota, di antaranya di Hiratsuka, Yamakita, Nagaoka dan Hida Takayama. Namun, festival kembang api di beberapa kota dibatalkan karena kenaikan kasus Covid-19 seperti di Sungai Sumida dan Edogawa, Tokyo, dan Kamakura, Kanagawa.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
سَيَقُوْلُ الْمُخَلَّفُوْنَ اِذَا انْطَلَقْتُمْ اِلٰى مَغَانِمَ لِتَأْخُذُوْهَا ذَرُوْنَا نَتَّبِعْكُمْ ۚ يُرِيْدُوْنَ اَنْ يُّبَدِّلُوْا كَلٰمَ اللّٰهِ ۗ قُلْ لَّنْ تَتَّبِعُوْنَا كَذٰلِكُمْ قَالَ اللّٰهُ مِنْ قَبْلُ ۖفَسَيَقُوْلُوْنَ بَلْ تَحْسُدُوْنَنَا ۗ بَلْ كَانُوْا لَا يَفْقَهُوْنَ اِلَّا قَلِيْلًا
Apabila kamu berangkat untuk mengambil barang rampasan, orang-orang Badui yang tertinggal itu akan berkata, “Biarkanlah kami mengikuti kamu.” Mereka hendak mengubah janji Allah. Katakanlah, “Kamu sekali-kali tidak (boleh) mengikuti kami. Demikianlah yang telah ditetapkan Allah sejak semula.” Maka mereka akan berkata, “Sebenarnya kamu dengki kepada kami.” Padahal mereka tidak mengerti melainkan sedikit sekali.

(QS. Al-Fath ayat 15)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement