REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr akan bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo dalam kunjungan pertama ke luar negeri sebagai presiden, Senin (5/9/2022). Kedua pemimpin akan fokus pada penguatan pertahanan bersama hingga kerja kontra-terorisme antara kedua tetangga.
"Kedua pemimpin akan memperbarui pakta pertahanan dan keamanan serta menandatangani kesepakatan perdagangan, investasi dan energi hijau," kata sekretaris pers Filipina Trixie Cruz-Angeles pada Ahad (4/8/2022).
"Para pemimpin kemungkinan akan membahas kerja sama maritim dan masalah perbatasan dan kontra-terorisme," lanjutnya.
Bom bunuh diri di kedua negara, termasuk di gereja-gereja, dan keterlibatan pejuang Indonesia dalam pengambilalihan Kota Marawi Filipina tahun 2017 oleh militan Islam telah menunjukkan apa yang menurut para analis adalah hubungan antara ekstremis regional. Selain itu kunjungan Marcos juga diperkirakan akan menjadi kesempatan bagi presiden baru untuk melobi Joko Widodo pada kasus Mary Jane Veloso, seorang Filipina terpidana mati di Indonesia karena penyelundupan narkoba.
Marcos menggambarkan Indonesia sebagai salah satu sekutu terdekat negaranya. Ia juga dijadwalkan bertemu para pemimpin bisnis dengan tim ekonominya pada Senin malam dan akan terbang ke Singapura pada Selasa.
Sementara itu, Istana Kepresidenan Indonesia belum merilis pernyataan resmi terkait kunjungan ini. Kementerian Luar Negeri RI sejauh ini mengikuti pernyataan dari kepresidenan.