Senin 05 Sep 2022 12:52 WIB

Korsel Bersiap Hadapi Topan Kuat, Bisnis Hingga Sekolah Tutup

Penerbangan dibatalkan, bisnis hingga sekolah tutup ketika topan mendekati Korsel

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Esthi Maharani
 Sebuah kendaraan terendam di jalan yang banjir di Seoul, Senin, 8 Agustus 2022. Hujan lebat mengguyur wilayah ibu kota Korea Selatan, mengubah jalan-jalan distrik Gangnam yang makmur di Seoul menjadi sungai, meninggalkan kendaraan yang terendam dan sistem transportasi umum yang membanjiri.
Foto: Hwang Kwang-mo/Yonhap via AP
Sebuah kendaraan terendam di jalan yang banjir di Seoul, Senin, 8 Agustus 2022. Hujan lebat mengguyur wilayah ibu kota Korea Selatan, mengubah jalan-jalan distrik Gangnam yang makmur di Seoul menjadi sungai, meninggalkan kendaraan yang terendam dan sistem transportasi umum yang membanjiri.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL - Penerbangan batal, beberapa operasi bisnis ditangguhkan hingga penutupan sekolah di Korea Selatan (Korsel) terjadi ketika topan Hinnamnor mulai mendekati Semenanjung Korea Senin (5/9/2022). Pemerintah Korsel menaikkan tingkat siaga topan ke level tertingginya.

Hujan lebat dan angin kencang melanda bagian selatan negara Korsel. Topan juga mulai bergerak ke utara dengan kecepatan 24 km per jam (15 mph). Hinnamnor diperkirakan akan mendarat di barat daya kota pelabuhan Busan pada Selasa (6/9/2022) pagi setelah mencapai perairan Pulau Jeju pada Senin malamnya.

Presiden Korsel Yoon Suk-yeol memperingatkan siaga darurat. Sebelumnya ia memerintahkan pihak berwenang untuk melakukan segala upaya untuk meminimalkan kerusakan akibat topan yang telah diklasifikasikan "sangat kuat".

"Angin kencang dan hujan lebat diperkirakan terjadi di seluruh negeri hingga Selasa karena topan, dengan gelombang sangat tinggi diperkirakan di wilayah pesisir bersama dengan badai dan tsunami," kata Badan Meteorologi Korea (KMA) pada Senin.

Menurut perkiraan KMA, Hinnamnor menuju timur laut menuju Sapporo, Jepang. Korsel mengklasifikasikan topan dalam empat kategori yakni normal, kuat, sangat kuat, super kuat. Menurut KMA, Hinnamnor diperkirakan akan mencapai negara itu dalam kategori "sangat kuat." Topan dengan klasifikasi tersebut memiliki kecepatan angin hingga 53 meter per detik.

Peringatan telah dikeluarkan di kota-kota selatan, termasuk Gwangju, Busan, Daegu dan Ulsan, setelah itu di pulau selatan Jeju. Sementara Markas Pusat Penanggulangan Bencana dan Keselamatan pada Ahad (4/9/2022) meningkatkan tingkat siaga topan ke level tertinggi di empat tingkat untuk pertama kalinya dalam lima tahun.

Kota Busan dan daerah sekitarnya telah diguyur hujan sepanjang akhir pekan. Perkiraan hujan lebih banyak di seluruh negeri untuk Senin dan Selasa. Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan sejauh ini, meskipun lebih dari 100 orang telah dievakuasi dan setidaknya 11 fasilitas rusak akibat banjir.

Kedutaan Besar (KBRI) di Seoul kemudian mengimbau semua warga negara Indonesia (WNI) yang bertinggal di Pulau Jeju dan bagian selatan Korsel untuk waspada. "Sehubungan dengan potensi terjadinya Typhoon Hinnamnor di Korea Selatan pada awal pekan kedua September 2022, KBRI Seoul menghimbau WNI khususnya yang tinggal di Pulau Jeju dan bagian Selatan Korea agar: Memonitor berita-berita dari media setempat dan memantau pengumuman/himbauan dari otoritas setempat serta laman Korean Meteorological Administration (https://www.weather.go.kr/w/index.do atau https://www.kma.go.kr/eng/index.jsp)," tulis pernyataan resmi KBRI Seoul di Instagram, Ahad (4/9/2022).

KBRI juga meminta WNI untuk memantau kondisi cuaca terkini dan bencana di wilayah sekitar tempat tinggal dan menghindari kawasan yang berpotensi bencana seperti longsor atau banjir. "Tetap berhati-hati dan selalu waspada dalam berkegiatan di luar tempat tinggalnya," tambah KBRI Seoul.

Jika terkena dampak atau mengalami situasi darurat segera hubungi 119 atau shelter terdekat. Dan jika memerlukan bantuan lebih lanjut dapat menghubungi hotline KBRI Seoul di nomor: +82-10-5394-2546.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement