REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi menyebut ada sebanyak sembilan titik lokasi unjuk rasa di wilayah Jakarta Pusat yang digelar hari ini, Senin (5/8/2022). Aksi unjuk rasa ini menuntut penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Pemerintah telah resmi menaikkan harga BBM per Sabtu (3/9/2022) lalu.
"Ada sembilan titik, 19 elemen," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Metro Jakarta Pusat, Komisaris Polisi Purwanta kepada awak media, Senin (5/9/2022).
Namun Purwanta tidak membeberkan dimana saja lokasi sembilan titik aksi dan juga jumlah massa yang turut melakukan aksi demonstrasi tersebut. Menurutnya, setiap titik memiliki jumlah massa yang berbeda. "Belum ada kepastian. Ada yang 100, terus nanti ada yang 60," kata Purwanta.
Selain itu, Purwanta mengatakan, sejauh ini pihaknya belum melakukan rekayasa lalu lintas terkait aksi unjuk rasa penolakan kenaikan bahan bakar minyak di depan Istana Negera, Jakarta Pusat dan juga di depan Gedung DPR. Menurutnya rekayasa lalu lintas dilakukan secara situasional melihat kondisi di lapangan.
"Tentatif (situasional) saja soalnya belum tentu ada nanti mengarahnya, kalau saya bilang nanti penutupan ke arah kanan atau kiri, nantinya nggak ke situ. Nanti lihat situasi lapangan saja tetapi intinya adalah tentatif dan pengendalian lebih soft saja," tutur Purwanta.
Namun adanya sembilan titik aksi unjuk rasa tersebut dibantah oleh Kabagops Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Saufi Salamon. Menurutnya, sembilan titik tersebut merupakan penempatan personel. Setidaknya pihaknya menurunkan 4.000 personel sebagai pengamanan.
"Itu penempatan personel lalu lintas untuk mengatur lalu lintas. Demo sembilan titik nggak ada. (Personel) ada empat ribuan," terang Saufi Salamon.