Muhammadiyah Bertemu Pemerintah Singapura, Bahas Kerja Sama Pendidikan

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir saat menjamu kunjungan Pemerintah Singapura yang dipimpin Menteri Pendidikan dan Menteri Agama Singapura, Maliki Osman.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir saat menjamu kunjungan Pemerintah Singapura yang dipimpin Menteri Pendidikan dan Menteri Agama Singapura, Maliki Osman. | Foto: Dokumen

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Pusat Muhammadiyah menjamu kunjungan Pemerintah Singapura, Ahad (4/9). Dipimpin Menteri Pendidikan dan Menteri Agama Singapura, Maliki Osman, yang bertamu ke Kantor PP Muhammadiyah untuk mempererat hubungan yang sudah terjalin baik.

Silaturahim tersebut ditemani Duta Besar Singapura untuk Indonesia. Kedatangan rombongan disambut langsung Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, Ketua PP Muhammadiyah, Hajriyanto Y Thohari, dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti.

Osman mengaku bersuka hati bisa menemui langsung pimpinan-pimpinan Muhammadiyah. Ia mengungkapkan, pertemuan yang dilakukan untuk kesekian kalinya itu turut memperbincangkan langkah-langkah mempererat hubungan Muhammadiyah dan Singapura.

"Kolaborasi yang mungkin bisa kita kerja samakan pada masa depan. Singapura amat menyokong apa yang dilakukan oleh Muhammadiyah, sebagaimana apa yang kita lakukan dalam melawan Covid-19 sebelum ini," kata Osman.

Seperti diketahui, pada masa pandemi, Muhammadiyah memang bekerja sama Temasek Foundation untuk penyediaan alat-alat kesehatan yang saat itu sangat langka. Ia turut berbangga hati hari ini Indonesia sudah mampu pulih dari pandemi Covid-19.

Selain itu, Osman berharap, Pemerintah Singapura dan Muhammadiyah dapat terus bekerja sama, termasuk dalam sektor-sektor pendidikan yang menjadi keunggulan. Terlebih, ini merupakan pula harapan lama yang sudah disampaikan Muhammadiyah.

Menyambung Osman, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, menyampaikan terima kasih atas kunjungan silaturahmi tersebut dan kepercayaan menjalin kerja bersama Muhammadiyah. Ia merasa, Singapura dan Muhammadiyah ada irisan pemahaman yang sama.

Antara lain terkait visi maju, inklusif, dan moderat. Ia menegaskan, Muhammadiyah siap bekerja sama dengan Pemerintah Singapura untuk dapat mengakselerasi mutu maupun kualitas sektor pendidikan di perguruan-perguruan tinggi Muhammadiyah.

Pertama, kata Haedar, mereka akan menindaklanjuti dengan mengembangkan kerja sama untuk program Islamic College. Kemudian, pertukaran pelajar, mahasiswa Muhammadiyah dapat belajar ke Singapura yang sudah lebih maju dalam pendidikan.

"Atas kebaikan, atas undangan dan atas kerja sama Pak Menteri dan Pemerintah Singapura, insya Allah kita akan bergerak menindaklanjuti kerja sama ini," ujar Haedar.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Terkait


PBNU Silaturahim ke Muhammadiyah, Bahas Potensi Ta'awun Keduanya

Sekolah Muhammadiyah Diharap Jadi Pelopor Gerakan Anti Perundungan

Muktamar Muhammadiyah akan Dimeriahkan Bazar dan Pameran Inovasi

Tiga Hal yang Baru pada Muktamar Muhammadiyah ke-48 di Solo

PP Muhammadiyah Gunakan e-Voting pada Muktamar Ke-48

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark