Senin 05 Sep 2022 15:16 WIB

Ridwan Kamil Minta Ada Pengawasan di SPBU Usai Harga BBM Naik

Pengawasan di SPBU dilakukan agar implementasi subsidi tepat sasaran.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Nur Aini
Seorang petugas menunjukkan harga BBM jenis Pertalite yang sudah naik menjadi Rp10 ribu per liter di SPBU
Foto: ANTARA/Oky Lukmansyah
Seorang petugas menunjukkan harga BBM jenis Pertalite yang sudah naik menjadi Rp10 ribu per liter di SPBU

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jabar Ridwan Kamil memberikan komentar terkait kenaikan harga BBM. Menurutnya, pemerintah daerah akan melakukan pengawasan dampak dari kenaikan terutama kenaikan harga BBM.

Namun, Ridwan Kamil mengusulkan kenaikan harga BBM ini harus diiringi dengan pengawasan di SPBU agar implementasi subsidi tepat sasaran.

Baca Juga

"Inflasi harus kita waspadai bersama karena ini menyertai kenaikan semua unsur ekonomi yang berhubungan komponennya oleh transportasi. ada harga bahan pokok kemungkinan juga ikut naik, ada transportasi masyarakat," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil di DPRD Jabar, Bandung, Senin (5/8/2022).

Menurut Emil, ekses kenaikan BBM harus disikapi sebijak mungkin oleh masyarakat. Hal itu karena kenaikan guna menolong postur anggaran yang membengkak karena subsidi.

 "Kita memahami alasan pemerintah pusat karena subsidinya sudah di atas Rp 500 triliun hanya untuk membayar subsidi BBM," katanya.

Emil menilai kebocoran subsidi BBM tidak boleh terjadi lagi. Karena itu pengawasan di lapangan harus diperketat agar tepat sasaran.

"Sehingga memang saya titip kalau betul selama ini terjadi salah sasaran untuk BBM subsidi mohon Pertamina khususnya bisa punya cara bahwa yang membeli subsidi BBM subsidi itu betul-betul yang diperuntukan," katanya.

Selama ini, kata dia, jika membeli BBM di SPBU apakah yang membeli kelas bawah atau menengah tidak ada pemilahan dan pengawasan.

"Yang penting dibelikan tidak ada skrining-skrining jadi menurut saya tolong ada upaya untuk memastikan argumentasi subsidi tepat sasaran ini bisa sesuai dengan kenyataan di lapangan," katanya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement