Pasca Kenaikan BBM, Harga Bahan Pokok Mulai Merangkak Naik

Rep: c02/ Red: Yusuf Assidiq

Salah seorang pedagang bahan pokok di Pasar Legi Solo.
Salah seorang pedagang bahan pokok di Pasar Legi Solo. | Foto: Muhammad Noor Alfian

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dikhawatirkan memicu kenaikan pada harga bahan pokok. Rohmad, salah satu penjual sembako lantai 2 Pasar Legi Solo, Jawa Tengah, mengaku khawatir apabila kenaikan BBM berdampak secara signifikan pada kenaikan harga bahan pokok.

Pasalnya hal tersebut akan membuat minat masyarakat untuk belanja akan menurun. "Saya pribadi khawatir nanti kalau harga bahan pokok naik, jualan kami jadi sepi pembeli. Apalagi ini gas (melon elpiji) masih susah, pembeli sudah menurun, apalagi kalau semuanya naik," kata dia, Senin (5/9/2022).

Selain itu, Rohmad juga mengatakan beras dari tengkulak sudah mengalami kenaikan dari harga sebelumnya. Kenaikan tersebut dari semula Rp 89 ribu per karung menjadi Rp 94 ribu per karung.

"Beras dan mi kering harganya naik. Kalau mi kering karena efek perang Rusia dan Ukraina. Sedangkan telur ayam harganya sudah turun sebelumnya Rp 29 ribu per kg sekarang sudah menjadi Rp 25 ribu per kg," imbuh Rohmad.

Selain itu, pedagang lain, Hari Sutarti (70) juga mengatakan sudah ada sinyal kenaikan, khususnya pada harga beras. Bahkan, menurut dia, sinyal kenaikan sudah terjadi sebelum pemerintah mengumumkan kenaikan BBM secara resmi.

Ia mengatakan beberapa pedagang besar membeli sejumlah bahan pokok sehingga harga mengalami kenaikan.  "Semua jenis beras naik, C4 naik, Rojolele naik. Kenaikan sekitar Rp 500-Rp 1.000, tapi kenaikan harganya sebelum BBM naik malahan, sejak 3- 7 hari lalu," ujarnya.

Menurutnya, ini masih pasokan yang lama. "Memang harga sudah naik tapi saya belum menambah lagi jadi belum tahu harga terkini, beda dengan pedagang besar yang bisa belanja dalam jumlah besar sebelum pengumuman kenaikan (BBM)," kata dia.

Selain beras, juga ada kenaikan harga pada komoditas ketan dan bawang merah. Menurutnya meroketnya harga beras dan ketan akibat harga pupuk petani yang naik.

"Ketan sekarang Rp 16 ribu per kg sebelumnya Rp 14 ribu per kg. Bawang merah ini naik lagi dulu sudah Rp 20 ribu kg sekarang Rp 29 ribu kg. Otomatis kalau BBM naik, harga-harga juga ikut naik," kata Sutarti.

Dari data lurah Pasar Legi per Senin (5/9/2022), beras jenis Bulog Rp 10 ribu per kg, beras cap IR 64 Rp 10.500 per kg, beras premium Rp 12.500 per kg, beras jenis mentik Rp 13 ribu per kg, dan beras naga delanggu Rp 12.500 per kg.

 

Sedangkan harga beras per Kamis (1/9/2022), beras jenis bulog Rp 9.000 per kg, beras cap IR 64 Rp 10 ribu per kg, beras premium Rp 12 ribu per kg, beras mentik Rp 12 ribu per kg, beras jenis naga delangu Rp 12 ribu per kg.

Harga telur ayam ras per Senin (5/9/2022) juga mengalami kenaikan. Padahal sebelumnya di hari Jumat (2/9/2022) sempat mengalami penurunan harga. Dari dari Rp 25.500 per Jumat naik kembali menjadi Rp 27 ribu per kg.

Terkait


Ekonom: Dua Efek Dampak Kenaikan BBM

Soal Kenaikan Harga BBM, Sekjen PDIP: Itu Opsi Paling Akhir

Jokowi Terima Hasil Perhitungan Harga BBM Hari Ini

Wali Kota Bandung: Kenaikan Harga BBM akan Pengaruhi Komoditas Lain

Presiden: Suntikan BLT BBM untuk Jaga Daya Beli Masyarakat

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark