REPUBLIKA.CO.ID, PALANPUR – Berbagai organisasi Hindu mengadakan unjuk rasa di kota Deesa, Gujarat India untuk memprotes dugaan konversi paksa ke Islam dari tiga anggota keluarga Hindu pada Sabtu (3/9/2022).
Mereka menuntut agar pemerintah mengembalikan ketiga anggota tersebut dan menyatukan mereka kembali dengan keluarganya.
Melansir dari laman Muslim Mirror, disebutkan jika pemerintah gagal melakukannya, dalam beberapa hari mendatang, maka umat Hindu akan melancarkan protes agresif.
Inspektur Polisi, Akshay Raj Makwana, mengatakan unjuk rasa berlangsung damai. Sementara satu-satunya halangan datang dari kelompok yang mengambil rute berbeda dari izin yang diberikan pihak berwenang.
"Banyak orang bergabung dalam unjuk rasa yang diadakan di kota Deesa pada hari Sabtu. Unjuk rasa itu akan dilakukan di jalur yang telah ditentukan sebelumnya. Itu berlalu dengan damai, dan tidak ada gangguan hukum dan ketertiban," kata Makwana, dilansir dari New Indian Express pada Ahad (4/9/2022).
"Sekelompok orang dalam unjuk rasa mengambil rute yang berbeda dari apa yang ditentukan. Polisi mencoba menjelaskan kepada mereka tentang hal ini tanpa menggunakan tongkat estafet berat atau menimbulkan cedera," lanjutnya.
Makwana mengatakan, dua dari lima tersangka terkait kasus bunuh diri dan pemerasan yang memicu protes telah ditangkap.
Sesuai First information report (FIR) yang diajukan di kantor polisi Palanpur (Timur) pada 28 April, Haresh Solanki, mencoba bunuh diri dengan mengonsumsi racun. Haresh mengatakan bahwa dia tertekan karena istri, putra dan putrinya masuk Islam dan melanjutkan hidup terpisah dari keluarga.
Sementara itu, kasus telah didaftarkan terhadap Sohel Sheikh dan empat anggota keluarganya lainnya. Hal ini atas tuduhan yang menyebabkan bunuh diri, dan diduga mencuci otak istri dan anak-anak Haresh Solanki untuk masuk Islam.
Solanki, berasal dari Desa Malgadh di Deesa taluka, Banaskantha, diduga mengonsumsi racun untuk mengakhiri hidupnya. Dia saat ini sedang dirawat di sebuah rumah sakit swasta di kota Palanpur dan kondisinya dilaporkan kritis.
Sumber: muslimmirror, newindianeexpress