Senin 05 Sep 2022 18:18 WIB

Masjid di Hull, Inggris Gelar Visit My Mosque Kenalkan Islam ke Masyarakat

Mereka yang berkunjung disuguhi presentasi sejarah masjid, iman Islam, dan makanan.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Masjid di Berkeley Street, Kota Hull, Inggris membuka masjid mengedukasi masyarakat mengenai Islam, Ahad (4/9/2022). Masjid di Hull, Inggris Gelar Visit My Mosque Kenalkan Islam ke Masyarakat
Foto: Hull Daily Mail
Masjid di Berkeley Street, Kota Hull, Inggris membuka masjid mengedukasi masyarakat mengenai Islam, Ahad (4/9/2022). Masjid di Hull, Inggris Gelar Visit My Mosque Kenalkan Islam ke Masyarakat

REPUBLIKA.CO.ID, HULL -- Salah satu bangunan sederhana yang terletak di Berkeley Street, Kota Hull, Inggris sekilas hanya bangunan biasa dan banyak orang akan melewatinya tanpa memperhatikan. Tetapi bagi komunitas Muslim Hull, tempat itu adalah rumah ibadah yang telah ada selama hampir 40 tahun dan melayani sekitar 15 ribu Muslim dari seluruh wilayah.

Sebagian besar non-Muslim di kota, bahkan mereka yang tinggal di dekatnya mungkin belum pernah masuk, kecuali saat difungsikan sebagai tempat pemungutan suara. Namun sebuah program baru dilakukan yang membuat masyarakat mendapat kesempatan untuk melihat ke dalam dan mengetahui aktivitas di masjid ini.

Baca Juga

Acara ini merupakan bagian dari inisiatif nasional 'Visit My Mosque' yang diselenggarakan oleh Dewan Muslim Inggris yang bertujuan membangun jembatan lintas komunitas. Dilansir dari Hull Daily Mail, Ahad (4/9/2022), mereka yang berkunjung disuguhi presentasi tentang sejarah masjid dan iman dalam Islam. Setelah itu, ada tur ke masjid sambil menyeruput minuman panas dan biskuit.

Program ini sebenarnya selalu dilakukan tiap tahun, tetapi program tahun ini adalah yang pertama sejak pandemi Covid melanda. Imam Abid Salik dari masjid Hull, percaya acara semacam itu penting untuk meningkatkan pemahaman dan membangun hubungan.

"Acara seperti ini penting karena memberi orang kesempatan melihat ke dalam masjid. Orang tidak selalu merasa nyaman hanya dengan berjalan ke masjid, tetapi dengan sesuatu seperti ini kita bisa membuatnya lebih mudah bagi mereka," kata Imam Abid Salik.

"Mereka bisa datang dan bertemu tetangga dan mengatasi rasa takut akan hal yang tidak diketahui. Ini adalah kesempatan untuk membangun ikatan dalam komunitas kami. Orang-orang takut melakukan sesuatu yang salah jika mereka masuk dan menjadi tidak peka. Saya pikir itu adalah hal budaya Inggris, bukan untuk menyinggung yang, tentu saja, bukanlah hal yang buruk," tambahnya.

“Program ini merupakan kesempatan bagi pengunjung untuk merasa betah untuk menjelajahi masjid, belajar sedikit tentang agama, budaya dan umat Islam, serta melihat kegiatan dan proyek yang berlangsung di dalam masjid kami," tambahnya.

Secara umum, masjid terlihat seperti pusat komunitas, kecuali karpet bermotif lengkungan bersudut 25 derajat Tenggara ke arah Mekah, yang dikenal sebagai kiblat atau arah sholat. Ada juga rak-rak yang penuh dengan salinan Alquran dan ada aroma rempah-rempah dan lavender yang menyenangkan. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement