Senin 05 Sep 2022 19:27 WIB

Pertemuan Puan-Prabowo, Pengamat: Ini Bukan Lagi Sinyal 2024, Ini Sudah Tegas

Pertemuan Prabowo-Puan dinilai gerakan dari para king maker.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri depan) dan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani (kanan depan) beserta jajaran petinggi partai saat melakukan pertemuan di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Ahad (4/9/2022). Pertemuan tersebut merupakan bagian dari safari politik dan komunikasi politik Puan Maharani jelang Pemilu 2024.
Foto: ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri depan) dan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani (kanan depan) beserta jajaran petinggi partai saat melakukan pertemuan di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Ahad (4/9/2022). Pertemuan tersebut merupakan bagian dari safari politik dan komunikasi politik Puan Maharani jelang Pemilu 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pengamat Politik Universitas Brawijaya Wawan Sobari, menyatakan bahwa pertemuan antara Puan Maharani dengan Prabowo Subianto mempertegas peluang koalisi menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Menurutnya, pertemuan antara Prabowo dan Puan, bukan lagi merupakan sinyal untuk adanya peluang koalisi antara Partai Gerindra dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Baca Juga

"Ini bukan lagi sinyal untuk 2024. Ini sudah tegas dari poin-poin yang sudah disampaikan, bahwa pertemuan antara keduanya jelas ada kaitannya dengan Pilpres 2024," kata Wawan kepada Antara di Malang, Jawa Timur, Senin (5/9/2022).

Wawan menjelaskan, setelah adanya pertemuan tersebut, salah satu hal yang menjadi sangat penting adalah terkait dengan partai-partai lain yang telah menjalin komunikasi dengan Partai Gerindra.

Menurutnya, pertemuan antara Puan dan Prabowo tersebut merupakan gerakan dari pertemuan para king maker atau atau sosok yang memiliki kekuatan besar untuk menentukan hasil pemilihan presiden ke depan.

"Jadi memang saya lihat, ini gerakan para king maker yang menurut saya tujuannya pasti ke 2024. Memang sekarang masih 2022, tapi 2024 bahwa itu bukan waktu yang lama," ujarnya.

Ia menambahkan, ada tiga figur di Indonesia yang saat ini bisa menjadi pendongkrak elektabilitas menjelang Pemilihan Presiden 2024. Tiga figur tersebut adalah, Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. "Siapapun yang dipasangkan dengan Prabowo, Ganjar dan Anies, itu bisa mendongkrak elektabilitas mereka yang dipasangkan. Saya menilai, Puan sedang membutuhkan booster untuk meningkatkan elektabilitas," ujarnya.

Namun, salah satu hal yang harus menjadi catatan penting, lanjutnya, adalah terkait dengan elektabilitas Ganjar Pranowo setelah adanya pertemuan antara Prabowo dan Puan Maharani tersebut.

Menurutnya, bagi para pendukung Ganjar Pranowo, pertemuan antara Puan dan Prabowo akan menambah semangat para relawan tersebut. Bisa dimungkinkan, Ganjar akan diusung oleh partai lain untuk bertarung dalam Pilpres 2024.

"Efeknya bagi pendukung Ganjar, itu bisa menambah semangat. Karena mereka harus bersiap dengan jalur non-PDIP. Mereka bisa bisa melihat dari partai lain seperti Nasdem. Itu nanti pertarungan relawan politik dengan konstituen," katanya.

Pada Ahad (4/9), Ketua DPP PDIP Puan Maharani bertemu dengan Prabowo Subianto di Hambalang, kurang lebih pukul 10.45 WIB. Ada sejumlah nama yang turut serta dalam pertemuan tersebut, di antaranya Hasto Kristiyanto dan Ahmad Muzani.

Partai Gerindra dan PDI Perjuangan sepakat untuk senantiasa membangun komunikasi politik yang terbuka demi kepentingan Indonesia. Pembangunan komunikasi tersebut, juga merupakan langkah awal untuk menghadapi musim politik mendatang.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement