Senin 05 Sep 2022 21:45 WIB

Wabup Siak Minta ASN Hemat Anggaran Pascakenaikan BBM

Perjalanan dinas yang tidak terlalu penting disetop dahulu untuk menekan pengeluaran.

Daerah mulai menghemat penggunaan anggaran lantaran kenaikan BBM (ilustrasi).
Daerah mulai menghemat penggunaan anggaran lantaran kenaikan BBM (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SIAK -- Wakil Bupati Siak, Husni Merza meminta organisasi perangkat daerah maupun aparatur sipil negara menghemat anggaran pascakenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Perjalanan dinas dihentikan dulu sebagai awal penghematan.

"Kami menghimbau kepada seluruh OPD dan ASN untuk dapat menghemat anggaran dan tidak melakukan perjalanan dinas yang sekiranya tidak penting, karena berdampak pada operasional BBM yang lebih tinggi," kata Husni di Halaman Kantor Bupati Siak, Senin (5/9/2022).

Baca Juga

Ia juga meminta panitia pengadaan barang dan jasa pemerintah segera dilaksanakan lelang. Pasalnya, kenaikan BBM pasti akan diikuti kenaikan bahan material bangunan.

Sementara untuk pangan, nantinya juga akan berdampak terhadap inflasi. Hal ini bisa diperkirakan dalam waktu dekat harga merangkak naik, dan bahkan sudah ada yang naik.

"Saya minta panitia lelang barang dan jasa segera laksanakan lelang, kita lihat kenaikan BBM ini pasti diikuti dengan kenaikan bahan material untuk proyek. Sementara krisis pangan berdampak terhadap inflasi kenaikan harga bahan pokok masyarakat yang tidak wajar," katanya.

Berdasarkan survei harga, sudah ada tiga barang pokok tertinggi yang mengalami kenaikan, yaitu cabai merah, bawang merah, dan rokok kretek. Telah dirilis badan pusat statistik bahwa pemicu inflasi yang pertama itu adalah cabai merah.

"Disarankan kita semua untuk mengurangi belanja cabai di pasar dengan cara menanam sendiri, dengan memanfaatkan pekarangan yang memadai. Ini merupakan arahan kita bagaimana mengantisipasi adanya kenaikan harga cabai yang melonjak tinggi," tuturnya

Selain kenaikan harga BBM dan pangan, Husni juga mengungkapkan saat ini dunia sedang dihadapkan krisis energi. "Mau tidak mau kita harus memperketat pengeluaran rumah tangga baik rumah tangga pemerintah, maupun rumah tangga pribadi kita," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement