REPUBLIKA.CO.ID., KHARKIV -- Ukraina telah merebut kembali tiga permukiman dari pasukan Rusia, kata Presiden Volodymyr Zelenskyy pada Ahad (4/9/2022).
Tanpa membahas secara spesifik, Zelenskyy mengatakan dalam sebuah pesan video bahwa permukiman yang dimaksud berada di wilayah reklamasi di timur wilayah Donetsk dan dua lainnya di selatan negara itu.
Presiden Ukraina mengatakan pasukan negaranya juga "mendapatkan kembali beberapa daratan tinggi " di wilayah Lysychansk-Siversk.
Menurut laporan media lokal, desa Vysokopillya di Kherson dan permukiman Ozerne di Donetsk direbut kembali oleh tentara Ukraina.
Zelenskyy mengatakan dia menerima "laporan bagus" dari komandan militer dan intelijen dalam sebuah pertemuan pada Minggu.
Dia mengklaim bahwa pasukan Rusia “sudah mulai melarikan diri dari Krimea,” dan menekankan bahwa ini adalah “pilihan yang tepat untuk mereka semua.”
“Saya percaya bahwa bendera Ukraina dan kehidupan bebas akan kembali datang ke Krimea lagi. Kami akan membebaskan semua tanah kami, semua rakyat kami. Tentara Ukraina, intelijen kami, layanan khusus sudah mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk ini,” ujar dia.
Rusia secara ilegal mencaplok Semenanjung Krimea milik Ukraina pada tahun 2014, setelah itu pemberontakan yang didukung Rusia digelar di Donetsk dan Luhansk pada tahun yang sama.
Donetsk dan Luhansk, bagian dari wilayah Donbas, timur Ukraina yang berbatasan dengan Rusia, keduanya mengklaim sebagai wilayah independen.
Presiden Vladimir Putin mengakui “kemerdekaan” mereka tepat sebelum Rusia melancarkan perang terhadap Ukraina pada 24 Februari.
Seperti halnya Krimea, seluruh wilayah Donbas masih diakui secara internasional sebagai wilayah Ukraina, dan angkatan bersenjata negara itu terus berjuang untuk itu.