Selasa 06 Sep 2022 10:23 WIB

Ribuan Warga Korsel Dievakuasi Akibat Topan Hinnamnor

Hujan lebat dan angin kencang diperkirakan akan berlanjut sepanjang hari di Korsel

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Kendaraan yang terendam oleh hujan deras menutup jalan di Seoul, Korea Selatan. Ribuan warga Korea Selatan telah dievakuasi saat Topan Hinnamnor mendarat di wilayah selatan negara itu.
Foto: AP Photo/Ahn Young-joon
Kendaraan yang terendam oleh hujan deras menutup jalan di Seoul, Korea Selatan. Ribuan warga Korea Selatan telah dievakuasi saat Topan Hinnamnor mendarat di wilayah selatan negara itu.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Ribuan warga Korea Selatan telah dievakuasi saat Topan Hinnamnor mendarat di wilayah selatan negara itu. Pihak berwenang pada Selasa (6/9/2022) mengatakan, hujan lebat dan angin kencang diperkirakan akan berlanjut sepanjang hari.

Topan Hinnamnor bergerak ke utara dengan kecepatan sekitar 52 kilometer per jam, meninggalkan semenanjung Korea sekitar pukul 07:10 waktu setempat melalui perairan di tenggara Kota Ulsan setelah mendarat di Kota Geoje. Administrasi Meteorologi Korea.  Diperkirakan memperkirakan, topan itu menuju timur laut dan menempuh jarak sekitar 400 km ke barat Laut Sapporo, Jepang, sekitar tengah malam pada Selasa. Presiden Korea Selatan, Yoon Suk-yeol mengadakan pertemuan darurat dan mendesak para pejabat untuk mengambil tindakan pencegahan.

Baca Juga

"Hujan lebat, angin kencang dan gelombang badai diperkirakan berlangsung sampai Selasa," kata Administrasi Meteorologi Korea.

Administrasi Meteorologi Korea memperingatkan, gelombang sangat tinggi akan terjadi di daerah pesisir.  Hingga Selasa pagi, 3.463 orang telah dievakuasi. Sebagian besar penduduk yang dievakuasi tinggal di wilayah selatan. Pihak berwenang mengatakan, seseorang berusia 25 tahun dilaporkan hilang di Ulsan.

Ratusan penerbangan telah dibatalkan akibat Topan Hinnamnor. Selain itu sebagian besar bisnis dan sekolah ditutup. Seorang juru bicara Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering mengatakan, sejauh ini tidak ada insiden di galangan kapalnya. Perusahaan tersebut menghentikan produksi pada Selasa pagi sesuai rencana.  Sementara Hyundai Heavy Industries berencana untuk melanjutkan pekerjaan pada Selasa sore.  Kedua galangan kapal terletak di atau dekat jalur topan.

Korea Utara juga bersiap menghadapi kerusakan akibat topan. Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un memimpin pertemuan selama dua hari membahas rencana mitigasi bencana dan melepaskan air dari bendungan di dekat perbatasannya dengan Korea Selatan.

Korea Selatan telah berulang kali mendesak Korea Utara untuk memberikan pemberitahuan sebelum melepaskan air dari bendungan karena dapat mengakibatkan banjir di hilir. Tetapi Pyongyang tidak menanggapi permintaan Korea Selatan.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement