Selasa 06 Sep 2022 14:42 WIB

BSI Lepas Ekspor Perdana Desa Binaan Meunasah Asan Aceh

Desa Binaan merupakan program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan bersama BSI.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
Pegawai Bank Syariah Indonesia (BSI)--ilustrasi. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) melepas ekspor perdana sebanyak 60 ton ikan bandeng ke Korea Selatan dan Jepang dari Desa Binaan BSI di Meunasah Asan, Aceh.
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Pegawai Bank Syariah Indonesia (BSI)--ilustrasi. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) melepas ekspor perdana sebanyak 60 ton ikan bandeng ke Korea Selatan dan Jepang dari Desa Binaan BSI di Meunasah Asan, Aceh.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) melepas ekspor perdana sebanyak 60 ton ikan bandeng ke Korea Selatan dan Jepang dari Desa Binaan BSI di Meunasah Asan, Aceh. Desa Binaan merupakan salah satu program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan bersama BSI Maslahat.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan pemberdayaan dan pembangunan desa menjadi salah satu fokus BSI mendorong desa-desa binaan naik kelas. Desa binaan ini fokus meningkatkan taraf ekonomi masyarakat mustahik agar bisa menjadi muzakki.

Baca Juga

"Di desa tersebut, BSI bersama dengan BSI Maslahat membantu peningkatan ekonomi masyarakat lewat pendampingan bagi petambak bandeng," katanya dalam seremoni pelepasan ekspor produk Desa Binaan BSI di Kota Banda Aceh, Selasa (6/9/2022).

Di Desa Meunasah Asan ini, BSI dan BSI Maslahat mendampingi masyarakat termasuk mustahik untuk mengelola tambak bandeng seluas 200 Ha. Hasilnya sebanyak 60 ton mampu menembus pasar ekspor ke Korea Selatan dan Jepang.

Program pendampingan menargetkan periode produksi menjadi tiga kali setahun dari semula hanya satu kali dalam setahun. BSI juga berperan sebagai penghubung dengan standby buyer sehingga harga hasil panen dapat sesuai harga pasar.

Hery mengatakan program CSR BSI juga akan difokuskan untuk pembangunan desa yang berkelanjutan melalui pola green project, yaitu green energy, green environment dan sustainability. Pada program Desa Binaan, BSI Bersama BSI Maslahat menerapkan tiga program utama dalam pendampingan.

Pertama, pendampingan dan peningkatan produktivitas cluster perikanan tambak ikan bandeng. Kedua, pemasangan solar panel di area tambak guna menggerakkan mesin kincir agar jumlah produksi ikan bandeng meningkat.

Ini sekaligus penerapan energi berkelanjutan melalui pemanfaatan energi terbarukan sinar matahari menjadi listrik. Ketiga, BSI memberikan 10 ribu pohon bakau yang akan ditanam di daerah pesisir Desa Meunasah Asan untuk mengurangi emisi karbon sekaligus pencegahan bencana.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement