Selasa 06 Sep 2022 18:10 WIB

Jaksa Jepang Tangkap Dua Petinggi Sponsor Olimpiade 2020

Penangkapan merupakan bagian dari penyelidikan yang libatkan dewan olimpiade Tokyo.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Haruyuki Takahashi, anggota dewan eksekutif Komite Penyelenggara Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo menghadiri Rapat Dewan Eksekutif Tokyo 2020 di Tokyo pada 30 Maret 2020. Tuduhan pidana terhadap mantan anggota dewan panitia penyelenggara Olimpiade Tokyo melebar Selasa, 6 September. 2022, ketika jaksa Jepang “menangkap kembali” Takahashi atas dugaan pembayaran dari penerbit yang menjadi sponsor Olimpiade.
Foto: Issei Kato/Pool Photo via AP
Haruyuki Takahashi, anggota dewan eksekutif Komite Penyelenggara Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo menghadiri Rapat Dewan Eksekutif Tokyo 2020 di Tokyo pada 30 Maret 2020. Tuduhan pidana terhadap mantan anggota dewan panitia penyelenggara Olimpiade Tokyo melebar Selasa, 6 September. 2022, ketika jaksa Jepang “menangkap kembali” Takahashi atas dugaan pembayaran dari penerbit yang menjadi sponsor Olimpiade.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Jaksa Jepang menangkap dua pejabat perusahaan yang mensponsori Olimpiade 2020. Penangkapan ini bagian dari penyelidikan yang media sebut melibatkan mantan anggota dewan Olimpiade Tokyo.

Surat kabar Nikkei melaporkan perusahaan konglomerat media Kadokawa Corp membayar 70 juta yen ke perusahaan yang memiliki hubungan dengan mantan anggota dewan Tokyo 2020 Haruyuki Takashi. Jaksa menduga Takahashi membantu Kadokawa menjadi sponsor Olimpiade.

Baca Juga

Kadokawa mengkonfirmasi jaksa menggerebek kantornya dan  menangkap dua petingginya atas dugaan penyuapan. "Perusahaan akan melanjutkan kerjasama penuh dengan pihak berwenang," kata Kadokawa dalam pernyataannya, Selasa (6/9/2022).

Perusahaan tersebut menolak memberikan detailnya karena masih dalam proses penyelidikan. Saham Kadokawa turun 5,42 persen. Takahashi sudah ditahan setelah ditangkap bulan lalu atas dugaan penyuapan seputar Olimpiade.

Media Jepang melaporkan jaksa memutuskan menangkap kembali Takahashi. Artinya masa penahanannya diperpanjang sehingga jaksa dapat bertanya padanya lebih banyak.

Sponsor Olimpiade lainnya Aoki Holdings mengatakan jaksa telah mendakwa dua mantan eksekutif dan seorang eksekutifnya atas pasal penyuapan. Mereka ditangkap bulan lalu bersama Takashi. Setelah muncul laporan ia menerima suap dari perusahaan ritel pakaian Aoki.

Pekan lalu surat kabar Sankei melaporkan mantan ketua dewan Aoki, Hironori Aoki mengaku pada jaksa ia memberikan uang pada ketua komite panitia Olimpiade, mantan Perdana Menteri Yoshiro Mori.

Aoki belum dapat dimintai komentar. Kantor Kejaksaan Distrik Tokyo menolak memberikan komentar. Mori dan perwakilan hukumnya juga tidak bisa dimintai komentar. Sankei melaporkan Mori membantah menerima uang.

Pada tahun 2020 lalu Takahashi yang menerima jutaan dolar untuk memastikan Jepang menjadi tuan rumah Olimpiade mengatakan ia berperan penting mengamankan dukungan orang penting Olimpiade menunjuk Jepang sebagai tuan rumah. Jaksa Prancis kemudian mendakwa Lamine Diack menerima suap yang membantu Jepang menjadi tuan rumah Olimpiade.

Takahashi mengaku salah satu tugasnya melobi anggota Komite Olimpiade Internasional Lamine Diack yang menerima hadiah termasuk kamera digital dan jam Seiko. Ia mengatakan tidak ada yang salah pada uang yang ia terima atau caranya ia menggunakan uang tersebut.  

Diack yang pernah menjadi orang yang paling berkuasa di atletik dipenjara di Prancis pada tahun 2020 atas tuduhan korupsi. Ia meninggal tahun lalu di usia 88 tahun.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement