Selasa 06 Sep 2022 17:26 WIB

BBM Naik, Harga Daging, Cabai dan Kedelai di Sukabumi Langsung Melonjak

Diskumindag Sukabumi laporkan kenaikan harga daging ayam, bawang dan cabai merah

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Warga memilih cabai merah di pasar (ilustrasi). Harga komoditas bahan pokok daging ayam dan cabai merah mengalami lonjakan beberapa hari setelah dilakukannya penyesuaian harga BBM subsidi. Selain itu komoditas bawang merah juga mengalami kondisi serupa.
Foto: ANTARA/Asep Fathulrahman
Warga memilih cabai merah di pasar (ilustrasi). Harga komoditas bahan pokok daging ayam dan cabai merah mengalami lonjakan beberapa hari setelah dilakukannya penyesuaian harga BBM subsidi. Selain itu komoditas bawang merah juga mengalami kondisi serupa.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Harga komoditas bahan pokok daging ayam dan cabai merah mengalami lonjakan beberapa hari setelah dilakukannya penyesuaian harga BBM subsidi. Selain itu komoditas bawang merah juga mengalami kondisi serupa.

"Harga daging ayam mengalami kenaikan," ujar Petugas Pengawasan Barang, Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumindag) Kota Sukabumi, Moh Rifki, Selasa (6/9/2022). Hal ini didasarkan pantauan di dua pasar yakni Pasar Pelita dan Pasar Tipar Gede.

Di mana, daging ayam naik dari Rp 35 ribu per kilogram menjadi Rp 37 ribu per kilogram. Padahal sehari sebelumnya daging ayam naik dari Rp 34 ribu per kilogram menjadi Rp 35 ribu per kilogram.

Komoditas lainnya yang naik kata Rifki yakni cabai merah besar TW dari Rp 60.000 per kilogram menjadi Rp 62.000 per kilogram. Selanjutnya cabai merah besar lokal naik dari Rp 65.000 menjadi Rp 68.000 per kilogram.

Bawang merah Jawa juga naik dari Rp 30.000 per kilogram menjadi Rp 32.000 per kilogram. Terakhir Kacang kedelai impor naik dari Rp 12.200 per kilogram menjadi Rp 12.400 per kilogram.

Kepala Bidang Perdagangan Diskumindag Kota Sukabumi, Widha Yudha Setiawan mengatakan, meskipun ada kenaikan sejumlah barang namun pihaknya memprediksi pengaruh naiknya harga BBM terhadap harga sembako, baru dapat ditinjau dalam waktu seminggu kedepan. Ia menambahkan dari beberapa hasil pantauan, fluktuasi harga sembako biasanya lebih ditentukan oleh kelancaran pasokan barang.

Sementara terkait harga telur, Yudha menjelaskan berdasarkan pantauan terbaru terjadi penurunan harga dari Rp 30.000 per kilogram menjadi Rp 29.000 per kilogram. Kenaikan harga telur yang terjadi sebelumnya, menurutnya merupakan dampak dari harga pakan ternak yang tinggi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement