REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop) dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bersinergi dalam pilot project Program Solusi Nelayan. Program tersebut dicanangkan guna melancarkan rantai distribusi BBM kepada nelayan sehingga menjadi lebih tepat sasaran dan harga.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengapresiasi kerja sama tersebut. Menurutnya, langkah ini menjadi solusi bagi nelayan, sehingga diharapkan berdampak terhadap kesejahteraan nelayan.
“Karena dengan Program Solusi Nelayan ini, solar untuk koperasi nelayan akan mampu memperbaiki akses nelayan untuk kemudahan mendapatkan solar. Maka nanti kenaikan solar tidak terlalu terdampak karena rantai pasoknya bisa diperbaiki. Mereka bisa langsung mendapatkan harga yang lebih murah,” ujar Teten dalam keterangan resmi yang diterima Republika, Selasa (6/9/2022).
Menteri BUMN Erick Thohir pun mengungkapkan, sebelum resmi dirilis, pihaknya akan meluncurkan Program Solusi Nelayan dengan berkonsultasi kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). “Kalau nanti program ini berjalan dengan baik, baru kita kembangkan mulai Desember 2022 ke seluruh Indonesia. Kita coba bertahap untuk membantu nelayan yang hari ini kesulitan karena ada pengurangan subsidi BBM (Bahan Bakar Minyak). Kita buktikan pemerintah hadir memberikan solusi untuk nelayan,” ujar dia.
Dirinya menambahkan, melalui program ini, koperasi juga akan membantu modal kerja para anggotanya. Kementerian BUMN pun akan mendorong pembiayaan melalui koordinasi dengan Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) maupun PT Permodalan Nasional Madani (PNM) demi membangun ekosistem lain.“Ini supaya BRI juga bisa membantu para nelayan dengan kemudahan modal kerja. Ibu-ibu nelayan nanti bisa dikoordinasikan dengan program PNM Mekar,” kata Erick.
Ia melanjutkan, nantinya akan coba didiskusikan lagi mengenai offtaker dari hasil nelayan tersebut. Apakah dari BUMN atau mengajak pihak swasta besar maupun UMKM yang membutuhkan bahan baku hasil dari para nelayan ini.
Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati mengaku sangat menyambut baik program itu, karena dinilai membantu dan memudahkan semua pihak. Terutama bagi Pertamina yang memiliki tugas menyalurkan BBM bersubsidi tepat sasaran.
“Dengan begitu, penyaluran BBM subsidi untuk nelayan melalui koperasi kepada anggotanya by name by address, dipastikan akan langsung dinikmati oleh para nelayan,” ujarnya. Nicke menyebut, rencana piloting program tersebut akan dilakukan di tujuh lokasi yaitu di Lokna, Deli Serdang, Indramayu, Pekalongan, Semarang, Surabaya dan Lombok Timur.
“Jadi tujuh lokasi ini akan segera kita jalankan. Pertamina akan pastikan kuota untuk BBM bersubsidi bagi nelayan di tujuh daerah tersebut akan kita salurkan melalui koperasi, yang sudah ditetapkan nanti oleh pihak Kemenkop,” jelas dia.