REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Sebanyak delapan titik di Kota Sukabumi dilanda bencana longsor dan angin kencang. Ke delapan titik bencana ini tersebar di tiga kecamatan Kota Sukabumi yakni Citamiang, Baros, dan Cikole.
'' Kami telah menghimpun kejadian bencana yang terjadi pada Senin (5/9/2022) hingga Selasa (6/9/2022),'' ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, Imran Whardani kepada wartawam, Selasa. Di mana ada sebanyak delapan laporan kejadian bencana dan langsung ditindaklanjuti ke lapangan untuk penanganan.
Kejadian pertama yakni pohon tumbang di Jalan Pemuda 2 RT 06 RW 07, Kelurahan Tipar, Kecamatan Citamiang. Kedua bencana tembok penahan tanah (TPT) ambruk di Jalan Nengela RT 03 RW 07, Kelurahan Baros, Kecamatan Baros.
Berikutnya longsor di Gang Meralaya III Kelurahan Tipar, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi. Di mana TPT dua rumah warga yang berada di bantaran Sungai Gunung Parang ambruk dan sebagian longsoran menutupi aliran sungai.
Titik ke empat yakni longsor di Kampung Pangkalan RW 07 Kelurahan Jayamekar Kecamatan Baros. Di lokasi tersebut terdapat tanggul yang jebol.
Bencana kelima yakni longsor tanah hingga menutupi akses warga di Kampung Lamping RT 05 RW 04 Kelurahan Gedongpanjang, Kecamatan Citamiang. Selanjutnya ke enam longsor akibat hujan deras di Kampung Harempoy RT 02 RW 03 Kelurahan Subangjaya, Cikole.
'' Bencana ke tujuh tanah longsor di Ciaul pabrik Aci RT 04 RW 07 Kelurahan Subangjaya, Kecamatan Cikole,'' kata Imran. Informasi yang diperoleh longsor sudah lama dan kembali longsor pada Senin malam.
Terakhir longsor di RT 01/02 Kelurahan Cikondang, Kecamatan Citamiang. '' Petugas sudah dikerahkan untuk menangani bencana dan memberikan bantuan kepada warga,'' ujar Imran.
Menurutnya, warga diminta waspada di tengah tingginya intensitas hujan yang berpotensi pada terjadinya bencana. Langkah ini untuk mencegah timbulnya korban jiwa maupun kerugian materiil.