Rabu 07 Sep 2022 03:41 WIB

KPK Luncurkan Bus Sosialisasikan Antikorupsi di Sembilan Daerah

Korupsi masih banyak terjadi meski regulasi hingga sanksi sudah tegas

Rep: flori sidebang/ Red: Hiru Muhammad
Ketua KPK Firli Bahuri (kiri) bersama Sekjen KPK Cahya Hardianto Harefa (kanan), Wakil Ketua KPK Alexander Marwata (kedua kanan), dan Putri Indonesia 2022 Laksmi Shari De Neefe (kedua kiri) melepas bus antikorupsi saat peluncuran Roadshow Bus KPK Jelajah Negeri Bangun Antikorupsi di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (6/9/2022). Bus antikorupsi tersebut merupakan bagian dari upaya KPK dalam memberantas korupsi dengan cara membangun perilaku dan budaya antikorupsi melalui pendidikan antikorupsi, dan pencegahan korupsi lewat perbaikan sistem.
Foto: ANTARA/Rivan Awal Lingga
Ketua KPK Firli Bahuri (kiri) bersama Sekjen KPK Cahya Hardianto Harefa (kanan), Wakil Ketua KPK Alexander Marwata (kedua kanan), dan Putri Indonesia 2022 Laksmi Shari De Neefe (kedua kiri) melepas bus antikorupsi saat peluncuran Roadshow Bus KPK Jelajah Negeri Bangun Antikorupsi di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (6/9/2022). Bus antikorupsi tersebut merupakan bagian dari upaya KPK dalam memberantas korupsi dengan cara membangun perilaku dan budaya antikorupsi melalui pendidikan antikorupsi, dan pencegahan korupsi lewat perbaikan sistem.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meluncurkan satu unit bus dengan tema 'Jelajah Negeri Bangun Antikorupsi', Selasa (6/9/2022). Bus ini akan menjelajahi sembilan kota/kabupaten yang tersebar di tiga provinsi di Indonesia.

Ketua KPK, Firli Bahuri mengatakan, hal ini merupakan salah satu upaya yang  dilakukan untuk memberantas korupsi. Ia mengungkapkan, masih banyak tindak korupsi yang terjadi. Padahal menurut dia, regulasi hingga sanksi yang diberikan sudah sangat tegas.

Baca Juga

"Tapi masih ada saja terjadi korupsi. Maka KPK melakukan upaya dengan cara pendidikan masyarakat, salah satunya tadi adalah kita Jelajah Negeri Bangun Anti Korupsi," kata Firli kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan.

Firli menyebut, bus ini nantinya akan melakukan sosialisasi kampanye antikorupsi di berbagai kampus, komunitas, kelompok, hingga pegiat antikorupsi. Sehingga dapat membangun perilaku antirasuah dari masing-masing individu. Bus tersebut bakal memulai perjalanan pada tanggal 7 September-9 Oktober 2022.

"Itu kita libatkan semua, karena KPK menyadari, pemberantasan korupsi itu tidak bisa diselesaikan oleh hanya satu institusi, satu lembaga, tapi harus melibatkan semua elemen masyarakat, semua anak bangsa," jelas dia.

"Kita ingin bahwa betul-betul perilaku antikorupsi itu terbangun dari individu, berkembang kepada kelompok, komunitas, bangsa dan negara. Sehingga suatu saat kita menginginkan Indonesia itu betul-betul bebas dari korupsi," tambahnya menjelaskan.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Deputi Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK, Wawan Wardiana mengatakan, langkah ini merupakan inovasi dan strategi dari upaya pencegahan praktik korupsi.

"Mencegah korupsi dibutuhkan inovasi dan strategi. Salah satunya dengan menghadirkan KPK secara langsung di tengah masyarakat untuk mempertemukan semangat pemberantasan korupsi oleh KPK ke masyarakat umum," kata Wawan.

Wawan menjelaskan, peluncuran bus antikorupsi ini bukanlah yang pertama kali dilakukan. Ia menyebut, pada tahun 2018, bus serupa juga sudah melakukan perjalanan ke Yogyakarta, Jawa Barat, hingga Bali.

Sementara itu, pada tahun 2022 ini bus antikorupsi itu akan hadir di sembilan kabupaten/kota pada tiga provinsi. Antara lain, Provinsi Sumatera Selatan, yakni Kota Palembang, Kota Prabumulih, Kayu Agung- Ogan Kumering Ilir.

Kemudian di Provinsi Lampung, yaitu Kot Bandar Lampung, Kota Metro, dan Kabupaten Lampung Selatan-Kalianda. Lalu,  Provinsi Banten yang teridiri dari Kota Tangerang Selatan, Kota Serang dan Kota Cilegon.

Wawan mengungkapkan, ada makna tertentu dibalik jumlah destinasi yang dituju. Ia mengatakan, angka sembilan ini merujuk pada sembilan nilai antikorupsi,  jujur, mandiri, tanggung jawab, berani, sederhana, peduli, disiplin, adil, dan kerja keras.

Wawan pun berharap bus ini dapat mengajarkan nilai antikorupsi. Selain itu, edukasi serta pencegahan korupsi juga diharapkan makin tepat sasaran sert bisa diterima masyarakat."Masing-masing kota akan memboyong salah satu nilai antikorupsi seiring berjalannya roadshow bus KPK," ungkap dia.

"Tujuan dari program ini untuk menginfokan kepada publik, khususnya di daerah yang dipresentasikan melalui Bus Antikorupsi KPK terkait program berantas dan pencegahan korupsi, mengedukasi mengampanyekan nilai antikorupsi, mengajak keterlibtaan publik dalam rangka koalborasi dan sinergi dalam upaya membangun kesadaran anti kroupsi," imbuhnya.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement