Rabu 07 Sep 2022 04:01 WIB

Wamenkes : Dari Pandemi, Indonesia Belajar Perbaiki Sistem Pelayanan Kesehatan

Transformasi layanan rujukan dapat diwujudkan dengan pengembangan layanan unggulan

Rep: dian fath risalah/ Red: Hiru Muhammad
Petugas kesehatan menyiapkan peralatan di ruang operasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidoarjo Barat di Krian, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (24/8/2022). RSUD berkapasitas rawat inap 100 tempat tidur dengan fasilitas IGD, rawat jalan, pemulasaraan jenazah, laboratorium, radiologi, hingga klinik gigi tersebut mulai beroperasi guna memberikan pelayanan kesehatan dan pemerataan masyarakat daerah Sidoarjo Barat dan sekitarnya secara optimal.
Foto: ANTARA/Umarul Faruq
Petugas kesehatan menyiapkan peralatan di ruang operasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidoarjo Barat di Krian, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (24/8/2022). RSUD berkapasitas rawat inap 100 tempat tidur dengan fasilitas IGD, rawat jalan, pemulasaraan jenazah, laboratorium, radiologi, hingga klinik gigi tersebut mulai beroperasi guna memberikan pelayanan kesehatan dan pemerataan masyarakat daerah Sidoarjo Barat dan sekitarnya secara optimal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Menteri Kesehatan RI, Dante Saksono Harbuwono mengatakan, dari pandemi Covid-19, Indonesia belajar untuk semakin memperbaiki sistem pelayanan kesehatan terutama pada penyakit tidak menular. Menurut Wamenkes, angka kematian di Indonesia saat ini masih di dominasi oleh penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit stroke, jantung dan diabetes.

"Oleh karenanya, setiap daerah harus memiliki fasilitas pelayanan kesehatan rujukan yang dapat mengampu kebutuhan di daerah. Untuk itu perlu adanya transformasi kesehatan terutama pada layanan rujukan," ujar Dante saat memberikan sambutan dalam peresmian Gedung Graha Utama H. Masjchun Sofwan, RSUD Raden Mattaher Jambi, Selasa (6/9/2022).

Baca Juga

Dante menegaskan bahwa transformasi layanan rujukan dapat diwujudkan dengan pengembangan layanan unggulan dan jejaring pelayanan rujukan. Selain itu agar rumah sakit memiliki layanan yang unggulan, wamen mengarahkan agar RS mampu untuk melakukan riset untuk layanan unggulan dan melakukan benchmarking baik ke RS vertikal maupun RS luar negeri.

ia pun berharap dengan diresmikannya Graha Utama Masjchun Sofwan ini, diharapkan RS ini dapat menginisiasi implementasi dari transformasi kesehatan ini sehingga menjadi contoh bagi daerah lain serta menjadi pusat rujukan untuk wilayah Sumatera.“Saya percaya dengan jumlah dokter spesialis yang ada, RS ini tidak akan kalah dengan kualitas rumah sakit lain di sekitar” tambah Wamen

Graha Utama Masjchun Sofwan berdiri di komplek RSUD Raden Mattaher dengan total 6 lantai. Terdapat berbagai layanan rawat jalan serta fasilitas VIP yang disediakan terdiri dari 18 ruangan poliklinik spesialis dan sub spesialis. Kepala RSUD Raden Matther, DR. dr. Herlambang, Sp.OG-KFM mengatakan bahwa Graha Utama ini nantinya bisa menjadi RS Pendidikan Spesialis yang dapat mencetak tenaga kesehatan berkualitas dengan bekerjasama dengan Universitas Jambi.

“Saya ucapkan selamat dan apresiasi kepada RSUD Raden Mattaher yang telah membangun gedung Graha Utama Masjchun Sofwan, sebagai bentuk dan peran serta dalam mendukung transformasi layanan rujukan” tambah Wamen

Menutup sambutannya, Wamen berpesan agar RS rujukan ini bisa segera menjadi RS Paripurna sehingga dapat melayani bedah jantung terbuka, melalukan terapi radiasi/kemoterapi serta dapat melakukan hemodialisis dan skrining transplantasi ginjal.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement