Rabu 07 Sep 2022 12:56 WIB

Pemkot Surabaya akan Buka Wisata Pecinan Kya-kya Pekan Ini

Konsep penataan destinasi wisata Kya-Kya hampir sama dengan Tunjungan Romansa,

Red: Nur Aini
Pengunjung berfoto di depan salah satu mural bernuansa Tionghoa saat peluncuran awal Wisata Kampung Pecinan di Jalan Kapasan Dalam, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (10/11/2020). Kawasan yang juga merupakan salah satu kampung pecinan tertua di Surabaya tersebut diharapkan dapat menjadi destinasi wisata baru berkonsep kampung dengan menyuguhkan bangunan-bangunan bersejarah, pusat kuliner khas Tionghoa, spot foto yang menarik dan pertunjukan seni seperti barongsai dan wayang potehi.
Foto: ANTARA/Moch Asim
Pengunjung berfoto di depan salah satu mural bernuansa Tionghoa saat peluncuran awal Wisata Kampung Pecinan di Jalan Kapasan Dalam, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (10/11/2020). Kawasan yang juga merupakan salah satu kampung pecinan tertua di Surabaya tersebut diharapkan dapat menjadi destinasi wisata baru berkonsep kampung dengan menyuguhkan bangunan-bangunan bersejarah, pusat kuliner khas Tionghoa, spot foto yang menarik dan pertunjukan seni seperti barongsai dan wayang potehi.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya terus mematangkan penataan destinasi wisata Pecinan Kya-kya di Jalan Kembang Jepun, Kota Pahlawan, Jawa Timur yang dibuka akhir pekan ini.

Kabid Bangunan Gedung Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) Surabaya Iman Kristian di Surabaya, Rabu (7/9/2022), mengatakan pihaknya memberikan beberapa sentuhan terakhir sebelum destinasi wisata Pecinan Kya-Kya dibuka.

Baca Juga

"Pada intinya kami ingin mengembalikan kejayaan Kya-Kya masa lalu. Ada beberapa mural nanti, bagaimana bisa menarik pengunjung untuk datang. Golnya kami ingin menghidupkan lagi kawasan kota lama," kata Iman.

Iman menyebut konsep penataan destinasi wisata Kya-Kya hampir sama dengan Tunjungan Romansa, di mana pemkot melakukan penataan kawasan itu mulai dari pedestrian hingga penambahan fasilitas penunjang, seperti tempat duduk bagi pengunjung.

"Kami ingin yang ada di Jalan Tunjungan bisa diaplikasikan di Kya-Kya. Harapannya kawasan kota lama ini hidupnya lebih lama, karena kalau sekarang kan pukul 18.00 WIB sudah sepi," ujar dia.

Selain memberikan sejumlah fasilitas penunjang, kata Iman, pihaknya juga bakal melengkapi kawasan itu dengan ornamen seperti lampion. Ornamen yang ditambahkan ini lebih kekinian dan berkonsep pecinan.

"Kalau ornamen yang ditambahkan seperti Chinatown, kekinian. Ada beberapa spot juga yang kami mural dengan tematik China peranakan, tapi konsepnya lebih modern," kata Iman.

Sekarang ini, kata dia, pihaknya tengah memprioritaskan penataan pedestrian di Jalan Kembang Jepun. Pada tahun 2023, rencananya pedestrian di kawasan tersebut juga dilebarkan. "Mungkin tahun depan kami lebarkan pedestrian agar kawasan Kya-Kya bisa lebih hidup seperti di Jalan Tunjungan," ujar dia.

Tak hanya itu, untuk mempercantik kawasan Jalan Kembang Jepun, pemkot juga bakal menertibkan sejumlah bangunan liar. Setelah ditertibkan, nantinya digunakan untuk sejumlah spot atau fasilitas penunjang.

"Lampion dan umbul-umbul juga akan ditambahkan. Intinya agar lebih rustic tempatnya. Selama ini kan orang takut lewat sini waktu malam. Nanti kita bikin beberapa pos jaga juga, harapannya kawasan ini lebih hidup 24 jam," kata dia.

Untuk tahap pertama, kata dia, destinasi wisata Pecinan Kya-Kya dibuka mulai Jalan Kembang Jepung hingga menuju arah selatan ke perempatan Jalan Slompretan-Jalan Songoyudan atau sepanjang 250 meter.

"Untuk hari Jumat dilakukan trial. Sedangkan pembukaanya masih dibicarakan, bisa dibuka pada Sabtu malam minggu. Pembukaan di tahap awal sampai Jalan Slompretan, nanti kami evaluasi sambil jalan," ujar dia.

Sementara itu, Kepala Dinas UMKM dan Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya Fauzie Mustaqiem Yos menambahkan untuk tahap awal, pembukaan wisata Pecinan Kya-Kya akan melibatkan sekitar 66 pelaku UMKM. Tentunya UMKM yang terlibat lebih banyak menghadirkan kuliner khas pecinan.

"UMKM nanti berasal dari wilayah setempat atau Kecamatan Pabean Cantian. Mungkin konsepnya nanti kami buat tempat duduk (stan) UMKM bersilang," kata dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement