Rabu 07 Sep 2022 19:49 WIB

Kabupaten Tangerang Diharapkan Menjadi Percontohan Sanitasi Nasional

Kabupaten Tangerang dinilai memiliki program sanitasi yang berhasil

Rep: eva rianti/ Red: Hiru Muhammad
Wilayah Kabupaten Tangerang diharapkan menjadi percontohan manajemen sanitasi se-Indonesia. Hal itu terungkap dalam penyelenggaraan City Sanitation Summit (CSS) XX di kawasan BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (7/9/2022).
Foto: istimewa
Wilayah Kabupaten Tangerang diharapkan menjadi percontohan manajemen sanitasi se-Indonesia. Hal itu terungkap dalam penyelenggaraan City Sanitation Summit (CSS) XX di kawasan BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (7/9/2022).

REPUBLIKA.CO.ID,KABUPATEN TANGERANG – Wilayah Kabupaten Tangerang diharapkan menjadi percontohan manajemen sanitasi se-Indonesia. Hal itu terungkap dalam penyelenggaraan City Sanitation Summit (CSS) XX di kawasan BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (7/9/2022).

Kabupaten Tangerang pada tahun ini merupakan tuan rumah penyelenggaraan CSS XX bertemakan ‘Sanitasi Aman, Investasi Masa Depan’. Forum yang diinisiasi Asosiasi Kabupaten Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI) tersebut merupakan wadah bagi para kepala daerah dalam penguatan sanitasi di wilayah masing-masing dan sebagai ajang mengadvokasi pembangunan sanitasi di Indonesia hingga 2045 mendatang.

Baca Juga

“Kabupaten Tangerang Insya Allah akan dijadikan lokus dan model program sanitasi di Indonesia,” kata Ketua Panitia CSS XX yang juga merupakan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tangerang Moch. Maesyal Rasyid.

Maesyal menyampaikan, dalam kesempatan event tersebut, akan ada kunjungan lapangan atas program sanitasi yang dilakukan Pemkab Tangerang. Diantaranya ke Ketapang Urban Aquaculture, SMPN 2 Curug, Pesantren Daar el-Huda, dan RSUD Balaraja.“Empat lokasi ini merupakan bagian program besar sanitasi Kabupaten Tangerang,” tuturnya.

Dia menyebut, ekspektasi Kabupaten Tangerang sebagai percontohan manajemen sanitasi Nasional mendapat dukungan dalam forum tersebut. Kabupaten Tangerang dinilai memiliki program sanitasi yang berhasil dan dapat direplika daerah lain.

Diantaranya seperti sanitasi sekolah (sanisek), sanitasi pondok pesantren (sanitren), instalasi pengolahan air limbah (IPAL) komunal, dan gerakan bersama rakyat berantas pemukiman kumuh dan miskin (Gebrak Pak Kumis). Diharapkan melalui forum tersebut, sanitasi di berbagai daerah di Indonesia dapat dimanajemen dengan baik dan menciptakan aksesibilitas bagi masyarakat, termasuk ketersediaan air bersih.

Ketua AKKOPSI Syarif Fasha menyampaikan bahwa Kabupaten Tangerang memang memiliki program pembangunan sanitasi yang baik. Dia meminta Pemerintah Kabupaten Tangerang untuk bersedia menjadi pendamping daerah lain dalam meningkatkan sanitasi di wilayahnya.

“AKKOPSI sepakat Kabupaten Tangerang menjadi rujukan Nasional sanitasi aman, investasi masa depan. Kalau nanti banyak tamu sabar saja, itu risiko menjadi pilot project,” tutur Syarif.  

Pria yang juga merupakan Wali Kota Jambi itu mengapresiasi Kabupaten Tangerang yang berfokus pada pembenahan sanitasi di sejumlah infrastruktur seperti sekolah dan pondok pesantren. Sanitasi yang baik dan aman dinilai dapat menciptakan masa depan generasi anak dan cucu yang lebih aman. Pasalnya, menurut hematnya, sanitasi yang tidak baik merupakan salah satu penyebab dari stunting.

“Bapak Presiden (Joko Widodo) diwanti hati-hati terkait dengan stunting, itu tidak hanya soal gen dan bukan hanya gizi buruk, tapi meskipun gizi dan gen bagus, ternyata sanitasi tidak ada, air bersih tidak ada, pembuangan tidak ada, itu adalah penyebab stunting,” ungkapnya.

Diketahui dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, salah satunya adalah 100 persen air minum layak, 90 persen akses sanitasi layak, dan 0 persen BAB (buang air besar) sembarangan. Syarif menyebut semua daerah yang tergabung dalam AKKOPSI berlomba-lomba untuk merealisasikan hal itu.

“Saat ini masing-masing daerah berusaha merealisasikan ini semua, meskipun bantuan Pemerintah Pusat sangat minim, ini tidak menurunkan (semangat) kepala daerah untuk mengentaskan sanitasi,” tuturnya.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement