REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keributan sempat terjadi antara simpatisan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan para awak media. Peristiwa itu terjadi setelah Anies menjalani pemeriksaan selama kurang lebih 11 jam terkait dugaan rasuah penyelenggaraan Formula E di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu (7/9/2022).
Usai keluar dari ruang penyelidik KPK, Anies menggelar konferensi pers. Namun, Anies tidak memberi kesempatan bagi awak media untuk menyampaikan pertanyaan kepada dirinya. Ia justru menghindar dan langsung memilih berjalan menuju mobil miliknya.
Berdasarkan pantauan Republika.co.id, pendukung Anies membaur di tengah kerumunan para jurnalis yang masih berusaha bertanya berbagai hal kepada orang nomor satu di DKI Jakarta itu. Sejumlah simpatisan itu pun berusaha untuk mengambil foto Anies atau hanya sekadar bersalaman, meski harus berdesak-desakan.
Dalam kondisi yang semakin tidak kondusif, para simpatisan itu meneriakkan dukungan mereka bagi Anies di Pilpres 2024. "Anies Presiden!" teriak mereka.
Beberapa awak media menegur pendukung Anies untuk tidak berteriak karena merasa terganggu. Bukannya diam, para simpatisan ini justru semakin berdesakan.
Aksi saling dorong antara simpatisan Anies dan jurnalis pun tak terhindarkan. Bahkan, terjadi adu argumen dari kedua belah pihak.
Para awak media juga sampai meminta seluruh simpatisan itu untuk segera pergi dari Gedung KPK. Namun, mereka tetap bersikukuh untuk bertahan di sana.
Petugas keamanan KPK pun berusaha melerai dan menengahi agar tidak terjadi kericuhan yang lebih besar. Situasi ini pun sempat menghambat Anies untuk bisa masuk ke mobil Toyota Innova yang sudah terparkir, tak jauh dari tempatnya menggelar konferensi pers.