Kamis 08 Sep 2022 08:32 WIB

Laksanakan Amal yang Dicontohkan Nabi Muhammad Meski Sekali Seumur Hidup

Muslim dianjurkan menjalankan amalan Nabi Muhammad.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Muhammad Hafil
Laksanakan Amal yang Dicontohkan Nabi Muhammad Meski Sekali Seumur Hidup. Foto: Nabi Muhammad (ilustrasi)
Foto: Republika
Laksanakan Amal yang Dicontohkan Nabi Muhammad Meski Sekali Seumur Hidup. Foto: Nabi Muhammad (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketika Anda mendapatkan sebuah keterangan tentang keutamaan mengerjakan suatu amal dari hadits nabi Muhammad SAW, maka hendaknya bersegeralah untuk mengamalkannya dan mengupayakannya minimal sekali seumur hidup. Sehingga walaupun sekali pernah melakukan amal tersebut akan tercatat sebagai orang yang mengamalkan apa-apa yang diajarkan Allah SWT dan rasulNya.

"Jadi tidak boleh meninggalkan satu amal yang ada fadilahnya secara mutlak. Hendaklah ketika ada anjuran untuk mengamalkan kebaikan, maka amalkanlah," kata KH. Dzulfattah Yasin saat mengisi kajian kitab Al Adzkar An Nawawiyah karya Imam Nawawi di Masjid Istiqlal beberapa hari lalu.

Baca Juga

Setiap Muslim dianjurkan untuk menjalankan apa-apa yang pernah Rasulullah lakukan sesuai kemampuannya masing-masing. Sebagaimana sabda Rasulullah:

عن أبي هريرة عبد الرحمن بن صخر رضي الله عنه قال: سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: ” مانهيتكم عنه فاجتنبوه، وما أمرتكم  به فأتوا منه ما استطعتم، فإنما أهلك الذين من قبلكم كثرة مسائلهم واختلافهم على أنبيائهم ” رواه البخاري ومسلم

Dari Abu Huroiroh Abdur Rohman bin Shokhrin Rodhiyallahu anhu ia berkata: ”Saya telah mendengar Rosulullah Shollallahu alaihi wa sallam bersabda: ” Apa apa yang saya larang darimu maka jauhilah, dan apa apa yang saya perintahkan, maka lakukanlah semampumu, sesungguhnya yang membinasakan manusia sebelum kamu adalah banyak pertanyaan dan perselisihan mereka terhadap para Nabinya ” (HR Bukhori dan Muslim)

Begitu juga sesuai firman Allah SWT:

فَاتَّقُوا اللَّـهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ

“Bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu” (Alquran surat At-Taghabun ayat 16)

Karena itu kiai Dzulfattah Yasin mengatakan bila seseorang mendengar atau mendapatkan ajaran kebaikan yang datang dari Rasulullah SAW maka hendaknya megamalkannya meski sekali seumur hidup. Lalu bagaimana bila ajaran melakukan suatu amal itu disebutkan dalam sebuah hadits yang dhaif apakah boleh mengamalkannya?

Kiai Dzulfattah mengatakan para ulama hadits, ulama fiqih dan lainnya berpendapat boleh dan dianjurkan melakukan keutamaan amal berdasarkan hadits yang lemah atau dhaif selama hadits tersebut bukanlah hadits maudu' atau palsu. Kendati demikian ada dua syarat yang perlu diperhatikan ketika akan mengamalkan suatu amal dari hadits dhaif.

Pertama, hadits dhaif tersebut mempunyai pendukung atau keterangan lain yang menganjurkan untuk mengamalkan suatu amalan seperti disebutkan di hadits yang dhaif tersebut. Kedua, orang yang hendak mengamalkan suatu amalan seperti disebutkan dalam hadits dhaif tersebut tidak berkeyakinan bahwa amal itu memang diajarkan Rasulullah. Melainkan lebih bersikap hati-hati. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement