REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Syariah Artha Madani secara resmi meluncurkan ikon baru di usia ke-17 pada tahun 2022 sebagai bentuk dari pengembangan bisnis perusahaan. Ikon berupa gedung baru bernuansa Eropa dan Timur Tengah dan dinamai Graha BPR Syariah Artha Madani.
Direktur Utama PT. BPR Syariah Artha Madani, Cahyo Kartiko menerangkan, Graha BPR Syariah Artha Madani dihadirkan dengan konsep personal banking syariah. Konsep ini dihadirkan untuk meningkatkan kepercayaan dan kenyamanan nasabah dalam mendapatkan jasa keuangan syariah khususnya di kota Bekasi.
"Graha BPR Syariah diresmikan dalam rangka menghadirkan pelayanan prioritas kepada calon nasabah sebagai bentuk transformasi pelayanan kami dalam membangun bisnis yang lebih luas," kata Cahyo dalam keterangannya, Rabu (7/9).
Menurutnya, konsep yang dihadirkan BPR Syariah Artha Madani menjadi salah satu yang pertama di industri BPR Syariah. Konsep ini telah lebih dulu dilakukan oleh bank umum dalam priority banking, tapi konsep personal banking mempunyai kedekatan yang lebih dalam memberikan pelayanan kepada para calon nasabah.
Cahyo mengatakan, pelayanan BPR Syariah harus bisa unggul dan setara dengan bank umum agar memberikan efek yang lebih luas kepada masyarakat. Termasuk agar masyarakat lebih mengenal BPR Syariah sebagai layanan jasa keuangan.
"Ini bagian dari branding besar kami agar masyarakat teredukasi," ungkap Cahyo.
Peresmian Graha dilakukan secara digital oleh Plt (Pelaksana Tugas) Walikota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono, Kepala Kantor OJK KR 1 Jakarta Banten Roberto Akyuwen dan Direktur Utama PT BPR Syariah Cahyo Kartiko di kantor Pusat PT. BPR Syariah Artha Madani, Kalimalang, Kota Bekasi.
Artha Madani sebagai sebuah layanan jasa perbankan syariah yang hadir sejak lima tahun lalu melihat potensi besar terhadap kemajuan kota Bekasi. Sebagai penopang Ibukota, Bekasi terus berbenah sebagai kota metropolitan seperti Jakarta.
Menurutnya ini sinyal kuat potensi market Bekasi yang besar kedepannya. Maka dari itu, BPR Syariah harus mempersiapkan layanan untuk menjangkau kebutuhan dari pesatnya ekonomi masyarakat di Bekasi.
"Untuk itulah, peresmian Graha BPR Syariah ini merupakan sebuah pondasi menuju visi dan misi yang lebih besar kedepan yakni mencatatkan asset sebesar Rp 500 miliar pada tahun 2025," katanya.
Strategi ini sudah dimulai pada 2020 dengan kondisi Covid dengan pertumbuhan asset perusahaan bisa tetap naik ditengah ekonomi melandai. Pada 2020, BPRS Artha Madani mencatatkan aset sebesar Rp 199 miliar dan naik menjadi Rp 265 miliar pada 2021.
"Pada semester pertama tahun ini aset kami naik sebesar Rp 299 miliar dan ini modal kami menuju tahun 2025 bisa menembus asset Rp 500 miliar," ucap Cahyo.
BPR Syariah Artha Madani mencatat peningkatan Dana Pihak Ketiga dari tahun ke tahun. Di tahun 2020, DPK tumbuh 15 persen jadi sebesar Rp 172,8 miliar dan pada 2021 kembali tumbuh hingga Rp 243,27 miliar.
Cahyo mengatakan DPK tetap meningkat dalan dua tahun semasa Covid berarti kepercayaan masyarakat masih sangat besar. Sehingga ia terus berkomitmen untuk membenahi sisi pelayanan.
"Hingga semester pertama ditahun ini DPK kami naik 12 persen sebesar Rp 272,94 miliar," katanya.
Sedangkan dari sisi penyaluran pembiayaan, Bank Syariah Artha Madani mengalami pertumbuhan yang signifikan dengan menggarap sektor perumahan sebagai bisnis utama. Sektor UMKM yang dulunya mulai tumbuh bagus tidak kuat menghadapi gejolak pandemi sehingga perubahan bisnis dilakukan.
Pembiayaan KPR Syariah mulai di tahun 2020 tembus Rp 142,64 miliar dan terus meningkat ditahun 2021 sebesar Rp 175,23 miliar. Pada semester pertama tahun 2022 telah mencapai Rp 206,85 miliar. Cahyo memperkirakan bisa tumbuh 26 persen persen dalam dua tahun terakhir.