Kamis 08 Sep 2022 11:46 WIB

Orang yang Mengikuti Ajaran Rasul tak akan Bersedih Hati

Allah SWT akan menghilangkan ketakutan dan kesedihan.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Ani Nursalikah
Gelisah dan sedih (ilustrasi). Orang yang Mengikuti Ajaran Rasul tak akan Bersedih Hati
Foto: Republika
Gelisah dan sedih (ilustrasi). Orang yang Mengikuti Ajaran Rasul tak akan Bersedih Hati

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tujuan diutusnya para rasul adalah untuk menyampaikan kabar gembira dan memberikan peringatan kepada seluruh manusia. Para rasul diutus untuk menyampaikan kabar gembira yakni ajaran-ajaran Allah SWT sebagai pedoman bagi manusia sehingga mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

Para rasul diutus untuk memperingatkan manusia sehingga tidak mempersekutukan Allah dan tidak membuat kerusakan di bumi. Orang-orang yang beriman dan mengikuti ajaran yang dibawa oleh para rasul maka Allah SWT akan menghilangkan ketakutan dan kesedihan pada dirinya dari segala apapun.

Baca Juga

Sebagaimana firman Allah SWT :

 

وَمَا نُرْسِلُ الْمُرْسَلِيْنَ اِلَّا مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَۚ فَمَنْ اٰمَنَ وَاَصْلَحَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَ

 

Para rasul yang Kami utus itu adalah untuk memberi kabar gembira dan memberi peringatan. Barangsiapa beriman dan mengadakan perbaikan, maka tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.

 

Orang-orang yang mengikuti ajaran para rasul dengan selalu mengerjakan amal saleh maka tidak akan memiliki kekhawatiran dalam diri akan mendapatkan azab di dunia sebagaimana orang-orang terdahulu yang mengingkari Allah dan rasul-Nya. 

 

Orang-orang yang mengikuti ajaran para rasul juga tidak akan sedih dan putus asa, dan tidak akan bersedih hati bila ditimpa musibah seperti meninggalnya anak atau salah satu anggota keluarganya, musnahnya sebagian atau seluruh hartanya, atau mereka ditimpa penyakit dan sebagainya. Mereka akan tabah dan sabar menghadapinya sebab mereka menyadari segala sesuatu telah ditentukan Allah SWT. Sebaliknya orang-orang yang kafir akan putus asa dan bersedih hati karena sesuatu cobaan yang kecil dari Allah.

 

مَآ اَصَابَ مِنْ مُّصِيْبَةٍ فِى الْاَرْضِ وَلَا فِيْٓ اَنْفُسِكُمْ اِلَّا فِيْ كِتٰبٍ مِّنْ قَبْلِ اَنْ نَّبْرَاَهَا ۗاِنَّ ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرٌۖ    ٢٢  لِّكَيْلَا تَأْسَوْا عَلٰى مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوْا بِمَآ اٰتٰىكُمْ ۗوَاللّٰهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُوْرٍۙ  ٢٣  

 

Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuz) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah. Agar kamu tidak bersedih hati terhadap apa yang luput dari kamu, dan jangan pula terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong dan membanggakan diri. (Alquran Surat Al Hadid (22-23)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement