REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr mengklaim perjalanan luar negeri pertamanya menjamin janji investasi sebesar 14 miliar dolar AS. Putra mendiang penguasa Filipina itu, fokus pada perbaikan ekonomi negara setelah pandemi virus corona.
Selama kunjungan pekan ini ke Indonesia dan Singapura, Marcos bertemu dengan para pemimpin pemerintahan dan delegasi perdagangan. Dalam pertemuan itu, Marcos menyatakan, Filipina terbuka untuk bisnis, dan mengundang modal swasta untuk meningkatkan investasi. Termasuk memperluas pembangunan infrastrukur jalan, bandara dan pelabuhan.
Marcos melakukan kunjungan luar negeri perdana dengan pejabat tinggi dan tim ekonominya. Macros mengatakan, dia menerima janji investasi dalam sektor energi terbarukan, pusat data, e-commerce, teknologi broadband, perumahan pemerintah dan pertanian.
"Ini akan mendukung upaya pemulihan ekonomi negara kita dan menciptakan lebih banyak pekerjaan bagi warga Filipina," kata Marcos.
"Kami berharap dapat melakukan pekerjaan terperinci yang diperlukan agar semua proposal ini membuahkan hasil," ujar Macros menambahkan.
Marcos Jr, ingin meningkatkan pertanian untuk mengurangi ketergantungan pada impor pangan. Termasuk meningkatkan ekonomi sebesar 8 persen selama enam tahun masa jabatannya. Marcos juga menargetkan untuk mengurangi separuh tingkat kemiskinan, yaitu 18,1 perse pada 2021.