Kamis 08 Sep 2022 13:27 WIB

Kota Chengdu di China Perpanjang Lockdown Covid-19

Chengdu yang berpenduduk 21,2 juta orang berupaya membendung penularan Covid-19

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Warga mengantre untuk pemeriksaan Covid-19 di Chengdu di provinsi Sichuan, China barat daya Selasa, 30 Agustus 2022. Pihak berwenang China telah mengunci Chengdu, kota berpenduduk 21 juta orang di barat daya, menyusul lonjakan kasus COVID-19.
Foto: Chinatopix Via AP
Warga mengantre untuk pemeriksaan Covid-19 di Chengdu di provinsi Sichuan, China barat daya Selasa, 30 Agustus 2022. Pihak berwenang China telah mengunci Chengdu, kota berpenduduk 21 juta orang di barat daya, menyusul lonjakan kasus COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, CHENGDU - Ibu kota provinsi Sichuan China barat daya, Chengdu, memperpanjang karantina wilayah atau lockdown Covid-19 di sebagian besar distriknya pada Kamis (8/9/2022). Kota berpenduduk 21,2 juta orang ini berupaya membendung penularan lebih banyak dari kasus Covid-19.

Chengdu telah dikunci sejak 1 September setelah mendeteksi sejumlah kasus. Kota yang baru-baru ini berjuang dengan gelombang panas, pemadaman listrik, dan gempa bumi itu menjadi kota metropolitan China terbesar yang dirundung pembatasan sejak Shanghai awal tahun ini.

Baca Juga

Sejak itu, Chengdu telah melaporkan sebagian besar di bawah 200 infeksi menular lokal baru per hari, meski ini adalah jumlah yang kecil dibandingkan dengan wabah di bagian lain dunia. Pihak berwenang pada Kamis kemudian mencatat 116 kasus baru untuk 7 September dan 121 sehari sebelumnya.

Lockdown diperkirakan akan dicabut pada 7 September. Namun pejabat pemerintah setempat mengatakan pada Rabu malam bahwa masih ada risiko penyebaran virus di beberapa daerah. "16 distrik, kota, kabupaten dan zona khusus dari 23 di bawah yurisdiksi Chengdu tetap dikunci," kata pihak berwenang.

Penduduk di daerah yang dikunci akan diuji setiap hari dan mereka yang dites positif akan dikarantina. Warga di daerah yang dianggap berisiko tinggi dilarang keluar rumah.

Chengdu juga tengah bertujuan untuk mencapai nol infeksi komunitas baru di seluruh kota dalam waktu satu minggu. Beberapa distrik dibebaskan dari karantina penuh, tetapi penduduk masih harus menjalani tes massal pada Jumat dan Ahad pekan lalu.

Selain itu, penduduk di distrik yang tidak lagi dikarantina penuh dilarang pergi ke distrik lain dan tidak disarankan meninggalkan Chengdu karena alasan yang tidak penting. "Kebijakan akan disesuaikan secara dinamis sesuai dengan perkembangan epidemi," kata pernyataan pusat pengendalian Covid Kota Chengdu.

China telah berjuang untuk menahan varian Omicron yang sangat menular dengan memberlakukan berbagai tingkat karantina wilayah di kota-kota untuk menghentikan penyebarannya. Shanghai di-lockdown pada April dan Mei. Kota-kota besar lainnya yang mengalami karantina dan pembatasan termasuk Xian dan Shenzhen.

Komisi Kesehatan Nasional China mencatat 1.439 infeksi baru pada 7 September. Tidak ada kematian baru, sama seperti sehari sebelumnya, dan menjaga angka kematian negara tidak berubah di 5.226 terkait Covid-19.

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement