REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan meresmikan rumah susun uang muka atau DP Nol di Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (8/9/2022). Anies memastikan pembangunan rumah DP Nol akan berlanjut.
“Bismillahirahmanirahim, hari ini, sebanyak 1.348 unit Jakhabitat hunian Dp Nol rupiah dinyatakan digunakan,” kata Anies saat meresmikan di Cilangkap, Kamis (8/9/2022).
Menurutnya, pembangunan rusun itu memang disasar bagi masyarakat yang berpenghasilan di atas UMP DKI, Rp 4,6 juta hingga Rp 14,8 juta untuk gabungan suami-istri. Meski demikian, Anies menegaskan, tidak ada pihak yang kontra dengan pembangunan rusun tersebut.
Mantan Mendikbud itu mengatakan, pembangunan rumah DP Nol masih akan berlanjut. Saat ini bahkan sedang diproses pembangunan sekitar 700 unit lainnya oleh pihak swasta.
“Alhamdulillah, program DP Nol ini tingkat huniannya 95 persen, angka ini lebih tinggi daripada angka hunian rumah komersil yang vakansi kekosongannya 30 persen,” tutur dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) DKI Jakarta Sarjoko mengatakan, hunian DP Nol yang diresmikan dan dibangun Perumda Sarana Jaya, berjumlah 1.348. Rinciannya, kata dia, 480 unit di Menara Nuansa Pondok Kelapa dan 868 Menara Kanaya Nuansa Cilangkap.
Menurutnya, pembangunan yang ada ini sudah sesuai dengan evaluasi terhadap RPJMD DKI. Peresmian kali ini, kata dia, merupakan langkah pengoptimalan dari Pemprov DKI dalam mengejar jumlah yang ada.
“Kita harapkan pasar juga mengambil peran dalam menyediakan hunian DP Nol rupiah ini,” kata Sarjoko.
Jumlah total pembangunan DP Nol Rupiah hingga kini, Sarjoko menyebut sekitar 3.322. Jumlah itu masih akan bertambah dengan mencari pihak dan mitra swasta yang diproyeksikan sekitar 3.000-an unit.
Sarjoko mengatakan, saat ini kondisi menara DP Nol rupiah di Cilangkap dan sebagian di Pondok Kelapa, masih belum bisa diisi oleh masyarakat, meskipun, bangunan telah jadi seluruhnya. Pasalnya, kata dia, perlu ada sertifikat laik huni (SLF) yang diterima bangunan tersebut sebelum diisi para warga.
“Belum terisi, karena harus sudah SLF dulu,” kata dia.