Kamis 08 Sep 2022 14:52 WIB

Diplomat Iran Bakar Dokumen Sebelum Tinggalkan Albania

Albania memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Seorang polisi berjaga di luar Kedutaan Besar Iran di Tirana, Albania, Rabu, 7 September 2022. Albania memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran dan mengusir staf kedutaan negara itu atas serangan siber besar hampir dua bulan lalu yang diduga dilakukan oleh Teheran di Albania situs web pemerintah, kata perdana menteri Rabu.
Foto: AP Photo/Franc Zhurda
Seorang polisi berjaga di luar Kedutaan Besar Iran di Tirana, Albania, Rabu, 7 September 2022. Albania memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran dan mengusir staf kedutaan negara itu atas serangan siber besar hampir dua bulan lalu yang diduga dilakukan oleh Teheran di Albania situs web pemerintah, kata perdana menteri Rabu.

REPUBLIKA.CO.ID, TIRANA -- Para diplomat Iran pada Kamis (8/9/2022) dini hari membakar sejumlah dokumen penting beberapa jam sebelum mereka meninggalkan Albania. Albania memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran, dan menuduh negara itu melakukan serangan siber pada Juli lalu.

Dalam pidato pada Rabu (7/9/2022), Perdana Menteri Albania Edi Rama telah memerintahkan diplomat dan staf Iran untuk menutup kedutaan. Dia memberikan tenggat waktu kepada staf kedutaan Iran untuk meninggalkan Albania dalam waktu 24 jam.

Baca Juga

Rama mengatakan, serangan siber pada Juli telah melumpuhkan layanan publik, menghapus sistem digital dan meretas catatan negara. Serangan siber ini juga mencuri komunikasi elektronik intranet pemerintah, serta menimbulkan kekacauan dan ketidakamanan di negara Albania.

Seorang saksi Reuters melihat seorang pria dari dalam kedutaan melemparkan kertas ke dalam tong berkarat. Sementara nyala api menerangi dinding gedung kedutaan. 

Washington mendukung langkah Albania yang memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran. Washington berjanji untuk mengambil tindakan lebih lanjut dan meminta pertanggungjawaban Iran atas tindakan yang mengancam keamanan sekutu.

Teheran mengecam keras keputusan Tirana untuk memutuskan hubungan diplomatiknya. Teheran menyebut alasan pemutusan hubungan diplomatik itu sebagai "klaim tak berdasar". Albania dan Iran sudah mengalami ketegangan sejak 2014. Tepatnya ketika Albania menerima sekitar 3.000 anggota kelompok oposisi Organisasi Mujahidin Rakyat Iran yang diasingkan, atau dikenal dengan nama Farsinya, Mujahideen-e-Khalq. Kelompok tersebut telah menetap di sebuah kamp dekat wilayah Durres.

Beberapa hari setelah serangan cyber, media lokal Albania melaporkan bahwa, peretas telah mempublikasikan data pribadi anggota oposisi yang disimpan di komputer negara Albania. Informasi yang dibocorkan seperti nomor telepo  pribadi, nomor jaminan sosial dan keamanan, nama, serta foto.

Situasi di luar Kedutaan Iran di Tirana pada Kamis (8/9/2022) pagi tampak tenang. Sebuah Audi hitam dengan pelat mobil diplomatik dan jendela gelap terlihat keluar masuk, saat seorang petugas polisi menjaga pintu masuk. Kedutaan Iran terletak 200 meter dari kantor perdana menteri Albania.

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement