Kamis 08 Sep 2022 15:26 WIB

Diminta Mundur dari Gerindra, Ini Jawab Sandiaga Uno

Sandi mengaku akan tetap fokus membangkitkan perekonomian dan menyapa warga.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno.
Foto: Dok Kemenparekraf
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Gerindra yang juga merupakan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menjawab kabar adanya desakan kepada dirinya untuk mundur dari partai. Ia mengaku menghormati arahan dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto.

"Seperti yang sudah saya sampaikan bahwa sebagai kader Gerindra, saya sangat menghormati dan mengikuti arahan dari Ketua Umum (Gerindra) Bapak Prabowo, dan beliau menegaskan saya untuk fokus pada tugas di kementerian," kata Sandiaga di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis.

Baca Juga

Desakan mundur dari Gerindra disuarakan kader partai menyusul pernyataan Sandiaga yang siap maju sebagai calon presiden pada tahun 2024 di tengah keputusan Gerindra akan mengusung Prabowo sebagai capres dalam Pilpres 2024.

Di bawah arahan Presiden Joko Widodo, menurut Sandi, ia akan tetap fokus membangkitkan perekonomian dengan turun menyapa masyarakat guna mendengar aspirasi dan memberikan solusi.

Terkait dengan dinamika politik yang terjadi, jelas Sandi, hal tersebut harus tetap dibawa dalam bingkai persahabatan dan kebersamaan guna memastikan kontestasi Pilpres 2024 menjadi demokrasi sejuk, teduh, dan bersahabat.

Sejauh ini, kata dia, masih sering berdiskusi dengan Prabowo. Namun, tidak spesifik berbicara masalah politik, tetapi hanya berbicara soal perekonomian dan membangun bangsa ke depan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement