Kamis 08 Sep 2022 16:04 WIB

Terjadi Baku Tembak di PLTN Zaporizhzhia

PLTN ditembaki selama 24 jam terakhir.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Gambar satelit yang disediakan oleh Maxar Technologies ini menunjukkan enam reaktor pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia di Ukraina yang diduduki Rusia, Jumat, 19 Agustus 2022. Kyiv dan Moskow terus saling menuduh menembaki pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa, yang memicu kekhawatiran internasional akan terjadinya ledakan. bencana di benua itu.
Foto: Satellite image ©2022 Maxar Technologies via
Gambar satelit yang disediakan oleh Maxar Technologies ini menunjukkan enam reaktor pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia di Ukraina yang diduduki Rusia, Jumat, 19 Agustus 2022. Kyiv dan Moskow terus saling menuduh menembaki pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa, yang memicu kekhawatiran internasional akan terjadinya ledakan. bencana di benua itu.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Terjadi baku tembak di dekat Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia, Ukraina yang kini diduduki Rusia. Pertempuran itu pecah setelah Kiev memperingatkan mungkin akan menutup PLTN tersebut untuk mencegah bencana nuklir.

Dalam laporan perkembangan terbaru, Kamis (8/9/2022) Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan beberapa desa dan pemukiman dekat PLTN ditembaki selama 24 jam terakhir sampai pagi ini. Tembakan berasa dari "tank, mortir, barel dan artileri jet".

Baca Juga

Di aplikasi kirim pesan Telegram, Gubernur Wilayah  Dnipropetrovsk Oblast Valentyn Reznichenko menulis pada  Rabu (7/9/2022) malam pasukan Rusia menembakan roket dan artileri berat ke arah Kota Nikopol dekat PLTN sebanyak empat kali.  Tembakan itu merusak setidaknya 11 rumah dan bangunan lainnya.

Rabu kemarin Ukraina mengatakan mungkin akan menutup PLTN tersebut. Kiev meminta warga di sekitar PLTN untuk melakukan evakuasi demi keselamatan mereka sendiri.

Rusia dan Ukraina saling menyalahkan tentang siapa yang melepas tembakan yang mungkin dapat menimbulkan bencana nuklir. Pasukan Rusia merebut PLTN Zaporizhzhia, tidak lama setelah memulai invasinya ke Ukraina pada 24 Februari lalu. PLTN itu masih dioperasikan teknisi Ukraina.

Di Telegram, kepala dewan wilayah Dnipro Mykola Lukashuk mengatakan Rusia menembak Nikopol dari arah Enerhodar. Kota tempat PLTN Zaporizhzhia berada.

"Penjajah sengaja menembak objek sipil untuk meneror masyarakat," kata Lukashuk.

Rusia selalu membantah sengaja menyerang warga sipil dalam invasi yang mereka sebut "operasi militer khusus" untuk melucuti senjata dan menazifikasi Ukraina. Kiev dan sekutunya mengatakan invasi Rusia merupakan agresi perang tanpa provokasi.

Mengutip pejabat yang Kremlin tempatkan di Enerhodar, kantor berita Rusia, Tass melaporkan Alexander Volga mengatakan pasukan Ukraina tidak menembak PLTN dengan artileri. "Tidak ada tembakan artileri yang terpantau di (PLTN), tapi secara periodik drone terbang di atasnya," kata Volga.

"Proyektil-proyektil dijatuhkan dari pesawat tanpa awak di wilayah PLTN selama dua hari terakhir," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement