Kamis 08 Sep 2022 16:21 WIB

Mesir dan Hong Kong Konfirmasi Kasus Pertama Cacar Monyet

Pasien dikarantina di rumah sakit setelah terkonfirmasi mengidap cacar monyet.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Friska Yolandha
Petugas menunjukkan vaksin cacar monyet pada Selasa, 30 Agustus 2022, di Cabell-Huntington Health Department di Huntington.
Foto: Sholten Singer/The Herald-Dispatch via AP
Petugas menunjukkan vaksin cacar monyet pada Selasa, 30 Agustus 2022, di Cabell-Huntington Health Department di Huntington.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Mesir mengkonfirmasi kasus cacar monyet pertamanya pada Rabu (7/9/2022) waktu setempat. Kasus tersebut terdeteksi selepas pergi ke negara Eropa.

"Seorang warga negara berusia 42 tahun, yang memiliki tempat tinggal di negara Eropa, telah dikarantina di rumah sakit karena terkonfirmasi cacar monyet," kata Kementerian Kesehatan Mesir seperti dikutip laman Anadolu Agency, Kamis (8/9/2022).

Baca Juga

Sementara kondisi pasien stabil, kesehatan dan tindakan pencegahan yang diperlukan telah diambil untuk orang-orang yang melakukan kontak dekat dengan pasien. Sementara itu Hong Kong juga mengkonfirmasi kasus pertama kasus cacar monyet.

Kasus pertama cacar monyet terdeteksi setelah gejala ditemukan pada seorang pria berusia 30 tahun yang tiba dari Filipina setelah bepergian di Amerika Serikat dan Kanada. Ini menandai kasus impor pertama monkeypox di Hong Kong, penyakit virus yang telah dinyatakan oleh Organisasi Kesehatan Dunia sebagai darurat kesehatan global.

Wilayah administrasi khusus China, seperti daratan, tidak memiliki kasus cacar monyet lokal. "Pemerintah Hong Kong akan meningkatkan tingkat respons untuk wabah cacar monyet ke tingkat waspada," kata otoritas kesehatan Hong Kong.

Monkeypox adalah virus yang menyebabkan penyakit dengan gejala yang mirip dengan cacar, termasuk demam, ruam, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Lebih dari 90 negara di mana cacar monyet tidak endemik telah melaporkan wabah, karena kasus yang dikonfirmasi melewati 52.700 dan negara nonendemik melaporkan kematian terkait pertama mereka.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement