Kamis 08 Sep 2022 16:51 WIB

Permintaan Pembangunan Saluran Air Warga Wadas, Jaticempaka Masuk Prioritas

Pembangunan drainase akan memakan waktu empat bulan ke depan

GM Corporate Secretary PT KCIC Rahadian Ratry menyampaikan pemaparan dalam press briefing kedatangan rangkaian kedatangan Electric Multiple Unit(EMU) dan Comprehensive Inspection Train (CIT) kereta api cepat Jakarta-Bandung di Jakarta, Kamis (1/9/2022). PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menyatakan kedatangan rangkaian EMU dan CIT kereta api cepat Jakarta-Bandung direncanakan untuk batch I akan tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta pada 2 September 2022.
Foto: ANTARA/Aprillio Akbar
GM Corporate Secretary PT KCIC Rahadian Ratry menyampaikan pemaparan dalam press briefing kedatangan rangkaian kedatangan Electric Multiple Unit(EMU) dan Comprehensive Inspection Train (CIT) kereta api cepat Jakarta-Bandung di Jakarta, Kamis (1/9/2022). PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menyatakan kedatangan rangkaian EMU dan CIT kereta api cepat Jakarta-Bandung direncanakan untuk batch I akan tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta pada 2 September 2022.

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) saat ini masih terus berjalan. Permintaan pembangunan saluran air oleh warga Wadas juga masuk dalam prioritas dan agenda pembangunan proyek KCJB. Ini diungkapkan  Presiden Direktur PT KCIC Dwiyana Slamet Riyadi dalam siaran pers yang diterima Republika, Kamis (8/9/2022)

Lebih lanjut dikatakan Dwiyana dalam keterangan tertulis tersebut bahwa fakta-fakta terkait rencana pembangunan saluran air di daerah Wadas, Jaticempaka, antara lain, sebelum proyek KCJB berjalan, kawasan Wadas merupakan salah satu area yang rawan banjir. ''Pembangunan drainase di kawasan Wadas membutuhkan koordinasi dengan banyak pihak salah satunya pengelola jalan tol. Mengingat akses drainase akan melewati jalan tol,'' paparnya.

Selain itu menurut Dwiyana, pembangunan drainase di kawasan Wadas membutuhkan proses administrasi. Termasuk mempertimbangkan progres pembangunan proyek KCJB. Sehingga pembangunan drainase bisa dilakukan secara optimal. ''Sebagai informasi, pembangunan tunnel 1 harus menggunakan rumah tunnel yang pada pembangunannya menggunakan sheet pile. Namun karena keterbatasan area di lokasi dan sistem drainase yang berdekatan dengan perumahan warga, perbaikan saluran drainase belum bisa dilakukan selama pembangunan masih berjalan. Setelah proses pembuatan tunnel telah selesai, sheet pile bisa dilepas dan drainase bisa mulai diperbaiki,'' ungkapnya.

GM Corporate Secretary PT KCIC, Rahadian Ratry mengungkapkan bahwa saat ini proses pembangunan tunnel 1 dan administrasi pembangunan drainase tersebut sudah selesai. ''Pembangunan drainase akan dimulai pada September 2022 dan akan memakan waktu sekitar empat bulan,'' kata Rahadian. Dikatakan Rahadian bahwa ia dan PT KCIC sudah melakukan koordinasi dan membangun komunikasi dengan Pengurus RW 04 Jaticempaka dan DKM Al Abrar mengenai rencana pembangunan drainase tersebut. ''Pengurus RW dan DKM memahami kondisi proyek KCJB dan menyambut baik rencana tersebut,'' ungkap Rahadian.

Dikatakan Rahadian bahwa PT KCIC berkomitmen untuk menyediakan aspek dan fasilitas penunjang di area sekitar trase proyek KCJB sebagai upaya mencegah dampak lingkungan. Sebelumnya, diberitakan bahwa warga Kelurahan Jaticempaka, Kecamatan Pondokgede, Bekasi, Jawa Barat, mendesak PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC), perusahaan yang bertanggung jawab membangun proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, segera merealisasikan rencana pembangunan saluran air (drainase) di wilayah tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement